Di luar kota Herat, terdapat sebuah kamp pengungsi.
Di sanalah CNN bertemu dengan Mamareen, yang kehilangan suaminya di medan perang.
Kini dia juga kehilangan rumahnya akibat perubahan iklim dan bakal kehilangan putrinya Akila yang berusia enam tahun.
Mamareen terpaksa menjual Akila dengan harga 3.000 dollar AS atau sekitar Rp 46 juta kepada Najamuddin.
Baca Juga : Resep Masak Nasi Minyak Kare Kambing, Makan Di Akhir Pekan Seketika Jadi Meriah
Najamuddin sendiri sudah menjanjikan Akila untuk suatu hari kelak dinikahkan dengan sang putra Sher Agha yang kini berusia 10 tahun.
Mengapa Mamareen harus menjual putrinya?
Alasannya sederhana karena dia butuh uang untuk memberi makan anak-anaknya yang lain.
"Saya meninggalkan desa dengan tiga anak karena kekeringan parah," kata dia.
Baca Juga : Resep Masak Orak Arik Bihun Tongkol Ini Beneran Sama Sekali Tidak Sulit! Nikmatnya Bikin Pengan Makan Terus
"Saya kira di sini bisa mendapatkan bantuan, tetapi saya tidak mendapakan apa-apa," tambah dia.
Mamareen melanjutkan, untuk menghindari kelaparan dia menjual sang putri dengan harga 3.000 dollar AS.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR