Jika ada hal yang ingin Stoklosa katakan kepada seseorang untuk membuat perubahan (dalam diet) adalah:
“Makan buah untuk sarapan, dan Anda akan merasa lebih baik. Setelah Anda menguasainya, ganti makan siang Anda dengan buah juga. jika Anda punya penyakit serius untuk disembuhkan atau kelebihan berat badan, pertimbangkan pola makan buah-buahan selama 30 hari dan lihat hasilnya yang luar biasa!”
Pendapat Ahli
Walau demikian, para ahli mengatakan bahwa mengasup buah saja seperti para fruitarian tidaklah menyehatkan.
Apalagi, buah-buahan biasanya mengandung gula tinggi.
Tidak mengonsumsi sumber protein juga dianggap dapat memicu gangguan penyakit.
"Saya tidak merekomendasikannya. Pola makan ini bisa menyebabkan kurang gizi dan kelebihan serat bisa menyebabkan sakit perut. Mengganti air putih dengan jus buah juga berbahaya karena kandungan gula dalam jus sangat tinggi," kata Anna Daniels, ahli gizi seperti dikutip dari Kompas.com.
Daniels menjelaskan, penganut fruitarian bisa kekurangan nutrisi dan vitamin yang sangat penting untuk kesehatan kulit.
Juga kekurangan protein, kalsium, dan asam lemak, yang dibutuhkan untuk memperbaiki sel-sel dan tulang," katanya.
Kelebihan konsumsi buah juga berdampak pada gigi.
Baca Juga : Hindari 5 Jenis Makanan Ini Saat Sarapan, Bisa Sebabkan Sakit!
Buah-buahan mengandung gula tinggi, meski alami tapi gula tetaplah gula yang dapat merusak gigi.
Konsumsi gula yang berlebihan juga bisa meningkatkan risiko kanker dan mengganggu produksi kolagen sehingga membuat kulit cepat kendur.
"Buah sangat mengandung gula, dan gula mempercepat penuaan. Penganut fruitarian sebenarnya mendapatkan manfaat bukan dari apa yang mereka makan, tapi jenis makanan yang mereka hindari," kata Dr.Zoe Harcombe, ahli nutrisi.
Fruitarian memang tidak mengonsumsi tepung, alkohol, serta makanan yang diproses.
Namun, mereka kekurangan lemak yang baik dan protein.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | kompas,intisari |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR