Kolase Sajian Sedap
Tips aman makan gorengan Dr Reisa
Dikatakannya, makan gorengan boleh-boleh saja, tapi jangan terlalu banyak dan tahu menyiasati cara sehat menyantapnya.
Pertama adalah pastikan kita menggoreng gorengan sendiri dengan menggunakan minyak yang masih baru.
Itu karena minyak baru bebas dari akrilamida yang sifatnya bisa memicu kanker.
Jangan gunakan minyak yang warnanya sudah gelap, keluar asap dari penggorengan, berbau tengik atau menyengat, dan bertekstur kental karena bisa membuat tenggorokan jadi gatal.
BACA JUGA: Bahan Alami Ini Jadi Rahasia Kecantikan Seorang Dewi Persik, Murah dan Mudah Banget Untuk Didapat!
Kemudian angkat gorengan tepat saat sudah matang karena makin panas suhu minyak, maka semakin banyak akrilamida yang terbentuk.
Selain itu, minyak goreng yang dipanaskan terlalu tinggi bisa menghasilkan zat radikal bebas dan memicu terjadinya kanker.
Jangan lupa meniriskan gorengan dengan benar dengan cara diberdirikan dan menempelkan sisa-sisa minyak ke tisu sebelum dikonsumsi.
Kalau mau lebih sehat, kita bisa menggunakan minyak zaitun yang memang diperuntukkan untuk menggoreng.
Minyak dari bunga matahari dan kedelai juga direkomendasikan Dr Reisa karena mengandung omega-6 yang tinggi.
Siapa yg suka gorengan? Sore tadi tiba2 kepingin pisang goreng pake sambal ala2 Manado.. Hehehe yummmy.. Kamu suka gorengan? Makan gorengan boleh saja, asal tidak terlalu banyak dan tahu kiat sehat saat menyantapnya. Minyak dibutuhkan dalam metabolisme tubuh kita, dalam jumlah tidak lebih dari 5-10 ml/hari (1-2 sendok makan). Lantas, bagaimana menyiasati agar konsumsi minyak aman? 1. Menggoreng sendiri makanan sangat dianjurkan. Karena dengan begitu kita selalu menggunakan minyak baru. Minyak yang baru bakal bebas dari akrilamida yang sifatnya memicu kanker. 2. Angkatlah gorengan tepat saat sudah matang karena suhu minyak bisa kita atur agar tidak terlalu panas. Makin panas suhu minyak, makin banyak akrilamida yang terbentuk. Selain itu, minyak goreng yang dipanaskan terlalu tinggi bisa menghasilkan zat radikal bebas dan memicu terjadinya kanker. 3. Jangan gunakan minyak yang sudah berubah warna misalnya lebih gelap, keluar asap dari penggorengan, baunya tengik atau menyengat, cairannya lebih kental, serta jika dimakan menyebabkan tenggorokan gatal. 4. Pemakaian minyak goreng bekas pakai (minyak jelantah) bisa lebih mudah berasap dan menghitam meskipun suhunya belum terlalu panas. Jadi bayangkan minyak yang digunakan oleh para penjual gorengan yang sudah digunakan berkali-kali, sangatlah tidak sehat! 5. Jangan lupa menempelkan sisa- sisa minyak ke kertas tisu terlebih dahulu supaya minyak diserap sebelum gorengan dikonsumsi. Tentu saja jangan lupa memilih minyak goreng yang aman untuk digunakan. Minyak zaitun dikenal sebagai minyak sehat karena kandungan MUFA yang tinggi, sedangkan lemak jenuhnya rendah. Lemak tak jenuh memiliki ikatan rangkap. Namun, proses pemanasan bisa membuat rantai ganda itu pecah dan berubah jadi satu rantai. Proses pemanasan bisa membuat lemak tak jenuh jadi lemak jenuh atau bersifat radikal bebas. Jadi pastikan minyak zaitun yg digunakan sesuai dgn fungsinya. Ada yg utk frying, grilling, salad dressing dll. Minyak dari bunga matahari juga baik karena mengandung omega-6 yang tinggi. Begitu halnya dgn minuak dr kedelai. Apapun itu pastikan minyak yg anda gunakan bebas dari lemak trans dan Kolesterol jahat. ???????? #tipsdrreisa
Sebuah kiriman dibagikan oleh Reisa Broto Asmoro (@reisabrotoasmoro) pada 1 Jun 2016 jam 6:08 PDT
Tipsnya berguna banget, kan?
Bisa langsung dicontoh di rumah, nih!
Dengan begini makanan tak hanya enak, tapi aman untuk dikonsumsi keluarga.
BACA JUGA: Cuma dengan 3 Langkah Mudah, Selada Mi Dapat Tersaji Sebagai Sarapan Sehat Si Kecil Esok
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR