SajianSedap.id - Tak selamanya mencuci bahan makanan yang akan kita olah mampu menghilangkan bakteri.
Bahkan, rutinitas yang kerap kita lakukan tersebut justru semakin membuat bakteri menyebar dan menyebabkan penyakit.
Jadi, kita harus memikirkan ulang saat ingin mencuci bahan makanan yang akan kita masak.
Laman Reader Diggest melansir enam bahan makanan yang sebaiknya tak kita cuci sebelum memasaknya.
BACA JUGA: Selalu Tampil Elegan, Raisa Kepergok Makan Nasi Gila Tengah Malam Sambil Angkat Kaki!
1. Daging unggas dan ikan
Mencuci ayam sebelum memasaknya ternyata bukan cara yang tepat untuk menyingkirkan bakteri atau patogen di dalamnya.
Mencucinya justru semakin meningkatkan risiko kontaminasi dari bakteri atau patogen yang bersarang di dalamnya.
"Peralatan dapur yang bersih (akan tercemar) melalui percikan air yang kita gunakan saat mencucinya," kata Eric Sieden, pakar nutrisi dari New York.
Satu-satunya cara yang tepat dan efekti untuk menyingkirkan bakteri adalah memasaknya dengan suhu yang tepat.
Aturan ini juga berlaku untuk ikan atau jenis daging lainnya.
BACA JUGA: Ratna Galih: Terlihat Anggun di TV, di Belakang Layar Kelakuannya Shock!
2. Daging Merah
Mencuci daging merah sama bahayanya dengan mencuci ayam.
Mencuci bahan makanan ini jua dapat membuat bakteri tersebar.
"Kelembapan yang ditambahkan selama mencuci akan menciptakan uap yang juga akan mempengaruhi rasa," kata Sieden.
Selain itu, mencuci daging merah juga membuat juicenya hilang bersama air cucian.
Jadi, berhenti mencuci daging merah sebelum memasaknya.
Sebagai alternatif, gunakan handuk kertas untuk menghilangkan kelembapan, dan selalu bersihkan wastafel serta permukaan dapur terdekat setelah mencucinya.
Jika ingin mengawetkan daging, Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat menyarankan penyimpanan di dalam lemari es.
Kita juga harus berhati-hati demi mencegah kontaminasi silang dari cairan tempat daging berada.
3. Produk prewashed
Jika dalam kemasan tertera logo prewashed atau triple-washed, makanan tersebut sudah tak perlu lagi kita cuci.
Hematlah waktu dan air.
Mencucinya justru semakin meningkatkan kontaminasi silang pada makanan lain atau permukaan di sekitarnya.
Produsen telah mengemasnya dalam keadaan bersih.
Jadi, kita tinggal memasaknya.
BACA JUGA: Diisukan Mengandung Babi, Mi Instan Indomie Justru Jadi Alat Kampanye di Negara Ini
4. Jamur
Sama seperti daging, rasa jamur juga bisa berubah jika terlalu lama terkena air.
"Mencucinya memang tak membuat jamur menjadi berbahaya. Tapi, mengakibatkan permukaan yang didekatnya terkontaminasi," kata Sieden.
Sebagian besar koki juga melakukan hal yang sama.
Mereka justru membersihkan jamur dengan dengan handuk kertas lembap.
Handuk kertas lembap dapat menyerap air seperti spons. "Jamur sangat menyerap air. Jadi, jauhkan dari segala hal yang lembap dan elastis. Selain itu, gunakan sarung tangan saat mencucinya," saran Sieden.
BACA JUGA: Belum Genap 50 Tahun, Ternyata Yuni Shara Sudah Punya Dua Cucu, Jarang Terungkap!
5. Telur
Banyak orang kerap mencuci telur sebelum memasaknya.
Sebenarnya, kita tak perlu khawatir pada kebersihan telur yang akan kita masak.
Telur telah memiliki lapisan pelindung alami berupa lapisan ringan minyak mineral, atau kuning telur, yang berfungsi melindungi telur.
Jadi, kita harus memastikan untuk memasak kuning telur untuk mencegah keracunan makanan dari salmonella atau bakteri lain yang ada di dalam cangkang.
BACA JUGA: Gaya Duduk Tak Biasa Tamara Bleszynski saat Makan Bareng Mike Lewis Bikin Salah Fokus
6. Pasta
Ada alasan khusus mengapa kita tak boleh mencuci pasta saat akan memasaknya.
Mencuci pasta justru akan merusak cita rasa yang dimilikinya.
Mencuci pasta justru membuat zat pati menghilang sehingga saus sulit meresap.
Akan tetapi, biji bijian seperti beras atau quinoa harus selalu dicuci sebelum memasaknya untuk mendapatkan rasa dan konsistensi yang tepat. (Glori K. Wadrianto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari Cuci 6 Bahan Makanan Ini Sebelum Memasaknya".
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR