SajianSedap.com - Arang merupakan salah satu bahan pembaran yang biasa dibuat dari kayu.
Namun jika Anda pernah mendengar, terdapat juga istilah arang aktif.
Biasanya arang aktif ini sering ditemukan dalam produk perawatan atau kecantikan.
Meski sering membaca dalam kandungan produk kecantikan, apakah arang aktif ini sama dengan arang kayu?
Tentu Sase Lovers perlu tahu agar tidak salah membeli.
Melansir dari laman tutorialspoint.com, secara harfiah arang adalah bahan berwarna hitam berpori yang dibuat dengan membakar bahan organik seperti kayu, gambut, tempurung kelapa, atau serbuk gergaji tanpa oksigen.
Proses ini, yang dikenal sebagai pirolisis, menghilangkan air, senyawa yang mudah menguap, dan kotoran lainnya dari bahan organik, meninggalkan zat yang sangat berkarbonisasi.
Arang telah digunakan selama berabad-abad sebagai sumber bahan bakar untuk memasak dan memanaskan, serta untuk aplikasi industri dan seni lainnya.
Secara historis, arang dibuat dengan membakar kayu di dalam lubang yang ditutup dengan tanah atau di atas tanah dan ditutup dengan penutup tanah liat.
Bukti pertama produksi arang dimulai sekitar tahun 3000 SM, ketika pengerjaan logam, yaitu perunggu dan tembaga, menjadi lebih umum.
Pembuatan arang memerlukan aliran udara yang terbatas agar kayu yang terbakar justru membara dan tidak meledak menjadi nyala api.
Baca Juga: Resep Risoles Sosis Bakar Mayo Ini Mustahil Cukup Disantap Satu Buah Saja
Aliran udara yang terbatas membuat pembakaran kayu menjadi lambat.
Hal ini mengakibatkan terbentuknya arang.
Saat ini, arang memiliki banyak kegunaan.
Kegunaan arang yang paling terkenal adalah metalurgi dan memasak.
Arang juga digunakan untuk penyaringan air dan udara karena sifatnya yang berpori.
Jenis arang yang paling efektif untuk metalurgi adalah arang yang mengandung Sulfur dalam jumlah rendah.
Hal ini karena Belerang biasanya berpindah ke logam apa pun yang dipanaskan dengan arang.
Lantas bagaimana dergan arang aktif?
Arang aktif, sebaliknya, adalah bentuk arang yang sangat berpori yang telah diolah dengan oksigen untuk meningkatkan luas permukaannya dan membuatnya lebih mudah menyerap.
Proses ini, yang dikenal sebagai aktivasi, melibatkan pemanasan arang hingga suhu tinggi dan kemudian memaparkannya ke zat pengoksidasi, seperti uap atau karbon dioksida.
Hal ini menyebabkan arang mengembangkan jaringan pori-pori dan celah-celah kecil, yang meningkatkan luas permukaan dan kemampuannya untuk menjebak dan menahan molekul.
Baca Juga: Benarkah Buah Pir Bisa Mengatasi Batuk? Simak Faktanya Di Sini
Klinik dan rumah sakit sering kali menggunakan arang aktif sebagai penangkal racun yang tertelan, terutama dalam keadaan darurat.
Jadi, jika seseorang telah menelan racun atau toksin, mengonsumsi arang aktif dapat membersihkan sistem dari racun tersebut. Namun hal ini hanya berhasil jika dilakukan dalam waktu 1-4 jam setelah mengonsumsi toksin atau racun dan sebelum racun dicerna.
Arang aktif telah direkomendasikan sebagai pengobatan untuk banyak masalah medis, termasuk gas usus, masalah ginjal, penyakit kulit, dan bahkan pemutihan gigi.
Secara teoritis, arang aktif akan membersihkan racun dan gas yang menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan.
Mungkin karena itulah arang aktif juga direkomendasikan sebagai anti perut kembung.
Arang aktif belum dikonfirmasi secara eksperimental sebagai pengobatan yang efektif untuk banyak masalah ini, namun hal ini masuk akal secara ilmiah.
Selain itu, tidak ada efek samping atau risiko negatif serius yang dikaitkan dengan arang aktif.
Arang aktif berguna sebagai filter, namun arang aktif dapat menyerap begitu banyak kontaminan sehingga tidak ada lagi tempat pengikatan atau pori-pori untuk menyerap zat yang masuk.
Akibatnya, arang aktif dapat kehilangan efektivitasnya setelah digunakan berulang kali dan harus dihasilkan arang aktif yang segar.
Salah satu perbedaan paling signifikan antara arang dan arang aktif adalah porositasnya.
Arang memiliki luas permukaan yang relatif rendah, biasanya sekitar 300-500 meter persegi per gram, sedangkan arang aktif dapat memiliki luas permukaan hingga 1500 meter persegi per gram atau lebih.
Peningkatan luas permukaan ini membuat arang aktif jauh lebih efektif dalam menyerap racun, gas, dan kotoran lain dari lingkungan.
Perbedaan penting lainnya antara kedua bentuk karbon ini adalah kemurniannya.
Arang biasanya dihasilkan dari berbagai bahan organik, yang mungkin mengandung kotoran seperti abu, tar, atau kontaminan lainnya.
Sebaliknya, arang aktif biasanya dibuat dari sumber karbon dengan kemurnian tinggi seperti tempurung kelapa atau bambu, sehingga menghasilkan produk yang lebih bersih dan konsisten.
Dalam hal penerapannya, arang kayu atau arang biasa terutama digunakan sebagai sumber bahan bakar untuk memasak, memanaskan, dan proses industri lainnya.
Ini juga digunakan dalam seni, sebagai bahan gambar, dan dalam pengobatan, sebagai pengobatan keracunan atau overdosis.
Arang aktif, di sisi lain, digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk penyaringan air, pemurnian udara, remediasi tanah, dan perawatan medis seperti penghilangan gas dan bau, dan sebagai bantuan pencernaan.
Nah sekarang sudah tahu kan bedanya.
Baca Juga: Trik Cepat Bersihkan Sedotan Stainless Steel Cuma Modal Bahan dari Dapur Ini
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR