Tak heran, penganan ini digemari tak hanya warga di kota asalnya, Medan, tetapi juga warga di seluruh penjuru Tanah Air.
Kelezatannya bahkan tersohor hingga ke beberapa negara tetangga. Padahal, sang pemilik mengaku tak pernah beriklan di mana pun.
Dilansir dari Tribunnewswiki, sejarah Bolu Meranti sebenarnya berawal dari hobi Ny. Ailing, sang pemilik. Ai Ling hanya seorang ibu rumah tangga biasa.
Namun, sukses membuat bolu gulung lezat berkat racikan resep rahasianya. Ibu empat anak ini memang memiliki hobi membuat kue dan memasak sejak belia.
Kue buatannya tak hanya disukai keluarganya, tapi juga para tetangga yang sering memesan kue kepadanya.
Usaha kuenya ini kemudian diberi nama Bolu Meranti karena pada tahun 2000-an, ia menitipkan bolu gulungnya ke toko milik kerabatnya yang berada di Jalan Meranti, Medan.
Dari sana, ternyata peminat bolu meranti buatannya semakin banyak.
Pada tahun 2005, Ai Ling mencoba membuka gerai sendiri di Jalan Kruing No 2K, Medan, yang merupakan pusat sekaligus menjadi tempat produksi.
Ia tetap menggunakan nama Meranti agar tak kehilangan pelanggan yang biasa membeli bolu buatannya di Jalan Meranti.
Usaha Bolu Meranti ini pada akhirnya menjadi sebuah bisnis keluarga. Keempat buah hati Ai Ling bahu-membahu menjalankan bisnis ini, dari sejak masih berupa industri rumah tangga hingga berubah menjadi usaha skala kecil.
Menurut Rissa, Ricca Soh bertugas mengurusi keuangan perusahaan, sementara dirinya mengurus produksi.
Baca Juga: Asal-usul Telur Asin Oleh-Oleh Spesial Khas Brebes, Kini Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Source | : | Tribunnews Wiki |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR