SajianSedap.com - Bengkulu terkenal dengan hidangan khasnya yang lezat dan memikat.
Selain pendap, Gulai Kemba'ang juga merupakan salah satu hidangan khas Bengkulu yang sangat disukai.
Gulai ini merupakan hidangan yang populer di Bengkulu dan terbuat dari iga sapi yang disajikan dengan bumbu tradisional pilihan yang menghasilkan cita rasa yang kaya dan lezat.
Makanan ini biasanya hadir selama bulan Ramadhan, selain itu juga disajikan saat sedang merayakan hari raya Lebaran.
Rasa kuah yang gurih dan menyegarkan dengan iga sapi memberikan pengalaman makan yang memuaskan.
Juga ada yang unik dari makanan ini karena ditambahkan daun talas atau daun pakis sebagai campuran iga sapi.
Namun membuatnya tidaklah begitu sulit, sebab bahan dan juga bumbu masak yang digunakan tidak begitu sulit untuk disiapkan.
Cara membuat daging iga sapi dan daun talas atau empuk, keduanya direbus terlebih dahulu.
Kaldu dari rebusan daging iga sapi dapat dijadikan sebagai kuah sup untuk meningkatkan cita rasa gurihnya.
Bumbu gulai Kemba’ang terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan cabai merah yang dihaluskan, lengkuas, asam kandis, kunyit, jahe, ketumbar, garam, dan gula pasir.
Bumbu rempah ditumis bersama dengan bawang dan cabai yang telah dihaluskan. Setelah itu, tambahkan daun salam, dua batang serai, dan santan kelapa.
Campuran tersebut diaduk hingga bumbu meresap ke dalam santan. Saat setengah matang, masukkan daun talas atau pakis yang sudah direbus.
Selama proses memasak, hindari terlalu sering mengaduk agar daun talas tidak rusak atau menjadi bubur.
Tambahkan penyedap rasa, kaldu dari rebusan daging iga sapi, sedikit gula, dan daging iga sapi. Semua bahan diaduk kembali. Daging iga sapi dapat diganti dengan ikan asin atau ikan teri.
Baca Juga: Cuma Dijual Setahun Sekali, Menu Buka Puasa Langka Ini Selalu Diserbu Warga Palembang
Durasi: 45 menit
Porsi: 4 porsi
Bahan:
Bumbu halus:
Cara Membuat Gulai Kemba'ang Khas Bengkulu:
Baca Juga: Daftar Sambal Asli Indonesia yang Bisa Dijadikan Cocolan Menu Sahur Atau Buka Puasa
Buah Durian Bisa Jadi Petaka Jika Dimakan Orang dengan Kondisi kesehatan Seperti Ini
Source | : | kompasiana |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR