SajianSedap.com - Harga beras saat ini sedang melambung tinggi, bahkan terbaru harga se-kilonya sudah Rp 18.000,-.
Hal ini tentu saja membuat banyak masyarakat resah, sampai harus antri untuk membeli beras murah.
Di tengah berita beras mahal tersebut, kini malah muncul beras bulog yang dioplos, nih!
Ya, beras bulog tersebut diberi pemutih agar nampak seperti beras premium.
Melansir dari CNN, Jumat (8/3/2023), Polres Serang membongkar gudang yang dijadikan tempat pengoplosan dan pemutihan beras Bulog agar menjadi beras premium dengan berbagai merk.
Sebanyak 25 ton beras Bulog berhasil disita dari gudang yang berlokasi di Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Banten.
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko berkata beras Bulog yang telah diputihkan dibungkus dengan merek Ramos dan Bantuan Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Beras Bulog yang sudah dikemas ulang dan diputihkan itu kemudian dipasarkan ke wilayah Bogor, Tangerang, Serang dan Kota Cilegon.
Mereka bahkan sudah beroperasi sejak 2019 atau sekitar empat tahun lamanya.
Mengetahui hal ini tentu saja membuat konsumen rugi, nih!
Makanya, agar tak tertipu beras pemutih oplosan, berikut ini ada cara-cara membedakannya seperti dilansir dari Tribun Timur:
Baca Juga: Unik Banget, Cuma Jualan Bubur Beras Merah Bisa Ludes 100 Porsi Hanya Dalam 3 Jam
Kita patut mewaspadai beras yang diberi pewarna putih kimia seperti zat klorin.
Dengan mengenali ciri fisik beras berkualitas, sebenarnya kita bisa membedakan beras yang warna putihnya tidak alami, loh.
Pertama, kita bisa membedakan beras yang berpemutih ini dari baunya yang menyengat tajam.
Tak hanya itu, beras ini juga memilil warna beras yang sangat putih sekali atau cenderung pucat.
"Pada dasarnya tidak sulit membedakannya, antara lain dari baunya yang tajam. Kita juga perlu curiga kalau warna berasnya putih sekali atau putih pucat.
Beras yang bagus putihnya alami dan tampak mengkilat," kata Prof.Djoko Said Damardjati dari Pusat Riset dan Pengembangan Tanaman Pangan Bidang Litbang Pertanian, dalam acara diskusi yang diadakan oleh PT.TPS Food di Solo, Selasa (4/11/14).
Pemakaian klorin, menurut Djoko, biasanya dilakukan oleh petani atau pedagang yang nakal untuk mengakali beras yang sudah apek atau jelek.
"Mereka mencampurkan klorin saat beras digiling," katanya.
Beras yang berkualitas ditentukan oleh dua hal, yakni kualitas beras, misalnya bentuk fisik beras, kadar air, panjang beras, dan kualitas gilingannya.
Produk beras yang bagus biasanya hanya memiliki sedikit beras patah dan juga kotoran seperti batu.
Baca Juga: Tips Mengukus Beras Ketan untuk Membuat Tape, Cocok untuk Ide Jualan saat Bulan Ramadhan
Selain itu, beras yang berkualitas juga bisa kita nilai dari mutu nasi, yakni rasanya setelah dimasak.
Sebagian besar orang yang tinggal di Pulau Jawa pada umumnya menyukai beras yang pulen, sementara di wilayah Sumatera lebih menyukai yang sedikit pera.
Nah, itulah beberapa ciri yang harus kita tahu tentang beras berpemutih.
Jangan lupa diteliti baik-baik sebelum membelinya ya, Sase Lovers.
Semoga membantu!
Baca Juga: Simpan Daun Salam Kering di Atas Beras Semalaman, Perubahan ini Langsung Terasa saat Bangun Tidur
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
KOMENTAR