"Saat waktu berbuka tiba, ibu sebaiknya lekas membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan alami berenergi tinggi untuk memulihkan energi dengan cepat," papar Nabila.
Ibu dapat mengonsumsi kurma, ataupun membuat smoothies kurma dengan kombinasi susu sebagai variasi minuman saat berbuka puasa.
Dokter Nabila menyebut, let down reflex (LDR) atau rangsangan yang membuat aliran ASI lebih lancar dapat melambat saat berpuasa.
Oleh karenanya, para ibu dapat mengatasi kondisi ini dengan menyusui sambil memijat halus dari pangkal payudara ke ujung.
Cara tersebut dilakukan untuk membantu aliran ASI lebih deras, sehingga anak bisa kenyang lebih cepat.
Saat sedang memompa ASI, sejumlah ibu yang masih menyusui kerap mendapatkan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya.
Kendati demikian, Nabila mengimbau agar ibu tetap tenang dalam menyikapi kondisi tersebut. "Ingat prinsip supply and demand.
Semakin sering payudara dikosongkan, produksi juga akan meningkat.
Pastikan anak menyusui on demand secara optimal dengan memperhatikan posisi dan perlekatan," ungkapnya.
Tips puasa untuk ibu menyusui terakhir yang diberikan dr Nabila kepada para ibu menyusi yang berpuasa selama Ramadhan, adalah tetap berpikiran positif agar ASI tetap lancar.
Biasanya, membutuhkan beberapa hari atau beberapa pekan untuk tubuh ibu dan anak menyesuaikan terhadap rutinitas puasa Ramadhan.
"Kapan pun saat berpuasa, apabila ibu merasa terlalu lemas, jangan ragu untuk membatalkan puasa. Penting bagi ibu untuk mempertimbangkan baik-baik kondisi ibu serta kondisi si kecil sebelum memutuskan untuk melanjutkan puasa," tuturnya.
Di samping itu, istirahat yang cukup selama berpuasa juga sangat penting bagi ibu menyusui agar staminanya tetap terjaga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Tips Berpuasa Ramadhan bagi Ibu Menyusui supaya ASI Tetap Lancar".
Baca Juga: 5 Menu Buka Puasa Sehat Khas Indonesia, Enak dan Gak Bikin Gemuk
KOMENTAR