Pencairan musim semi dan suhu yang menghangat menyebabkan tombak muncul dari tanah.
Tak heran jika di Indonesia, asapragus hanya ditemukan di wilayah dataran tinggi saja.
Ini dipanen setelah tingginya mencapai 6 hingga 8 inci dan tombak yang paling tebal memiliki tebal setengah inci.
Awalnya tipis, menjadi lebih tebal seiring berjalannya musim, lalu mengecil lagi; panen berhenti ketika tombak hanya tumbuh setebal pensil.
Menanam asparagus memang membutuhkan kesabaran dan ruang.
Dibutuhkan beberapa kaki persegi untuk setiap tanaman, dan diperlukan waktu 3 hingga 4 tahun untuk menghasilkan tombak yang dapat dimakan setelah benih ditanam.
Penantian yang lama dan musim yang singkat ini telah membuat asparagus mendapat status tinggi sebagai sayuran mewah, yang terkadang menyebabkan harga asparagus menjadi lebih tinggi di pasar.
Asparagus dapat dimasak dengan berbagai cara—dipanggang, dipanggang, dikukus, direbus, ditumis, digoreng—dan cara menyiapkannya bergantung pada selera Anda seperti halnya asparagus.
Secara umum, tombak yang lebih tebal lebih baik untuk dipanggang, dipanggang, dan digoreng.
Asparagus yang lebih tipis biasanya dibiarkan utuh sehingga teksturnya yang empuk dan berdaging dapat dinikmati, baik dimakan mentah atau dimasak.
Cobalah dikukus dengan mentega atau saus hollandaise, atau direbus dan didinginkan dengan vinaigrette, bumbu, atau saus lainnya.
Baca Juga: 3 Kue Kering Lebaran yang Tak Biasa, Cocok Buat Yang Mau Tampil Beda Di Idul Fitri
Cara Jitu Menghilangkan Bau Apek Pada Handuk, Gunakan Bahan Dapur Ini
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR