Bila ingin mengonsumsi mi instan, sebaiknya diberikan tambahan sayur dan protein, seperti telur, ayam, daging, serta sumber protein yang lain.
“Waspadai pemakaian mi instans yang di jadikan sebagai lauk atau dimakan hanya dengan nasi. Hal tersebut tidak dianjurkan karena hanya mengandung karbohidrat saja,” pungkas Tri.
Sementara itu mengutip dari laman Rumah Sakit Pusat Pertamina, kandungan kalori tinggi dan konsentrasi olahan yang tinggi karbohidrat, lemak, dan natrium dalam mie instan, berkontribusi dengan peningkatan risiko penyakit metabolic.
Dr. Frank B. Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard, merekomendasikan untuk konsumsi mie instan satu sampai dua kali dalam sebulan.
Sebaiknya mie instan dikonsumsi dengan menambahkan sayur dan protein hewani.
Baca Juga: Cara Membuat Mi Nyemek Praktis dari Mi Instan Agar Kuahnya Kental
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR