Melansir dari Bangkapos, Aho salah satu pembuat kue Pang Chiam ini menceritakan sejarah singkat dari kue ini.
Berdasarkan sejarah, diceritakan Aho warga Kampung Benteng Bangka Tengah kue Pang Chiam dibawa oleh kakeknya yang datang dari negeri Cina.
Kesulitan mencari nafkah di Cina membuat kakek Aho datang ke Bangka dengan andalan Kue Pangchiam yang dijajakan di Bumi Serumpun Sebalai kala itu.
Sebagai penerus generasi ketiga, Kue Pangchiam kini sudah berusia 76 tahun.
Makanan khas ini, diperkirakan sudah masuk ke Tanah Air sejak abad ke-18 seiring kedatangan para pekerja tambang dari daratan China ke Pulau Bangka.
Kue Pang Chiam-Thong Che atau kue kembang gula diproduksi dalam jumlah terbatas, dengan proses pembuatan yang cukup panjang.
Di pasaran, kue ini mulai tersisihkan dengan munculnya beragam kuliner zaman kekinian.
Unutk pembuatannya sendiri bahan yang diperlukan adalah garam, tepung terigu, air dan gula pasir.
Kue Pang Chiam memiliki rasa manis dari gula dan kacang halus.
Sementara itu mengutip dari Kompac.om, salah satu anggota keluarga pewaris Pang Chiam, Kim Cun (55), mengatakan, nama kue Pang Chiam berasal dari permainan Pang Chiam.
Permainan ini menggunakan media batangan kayu bulat yang dikocok menggunakan tabung dan ditarik secara bergantian.
Setiap batang kayu yang ditarik memiliki arti dan makna berbeda, sekaligus menandai keluarga yang berhak untuk mencicipi kue terlebih dahulu.
“Disebabkan proses pembuatannya yang cukup rumit, hanya tinggal beberapa keluarga saja yang menyediakan Pang Chiam Tong Che dalam acara silaturahmi menjelang Imlek,” ujarnya.
Bagaimana tertarik mencobanya?
Baca Juga: Roti Bolong Dianggap Bikin Sial saat Imlek, 4 Camilan Manis Ini Bisa Jadi Pilihan
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR