SajianSedap.com - Siapa sih yang tahu tahu capcay.
Olahan sayuran yang ditumis ini jadi salah satu menu chinese food yang begitu populer.
Bahkan nampaknya capcay jadi salah satu menu yang sering jadi andalan saat dipesan.
Setiap resto atau tempat makan, biasanya memiliki ciri khas masing-masing.
Ada yang menggunakan kekian ada pula yang tidak.
kekian sendiri merupakan olahan dari tepung yang teksturnya kenyal seperti bakwan.
Meski populer di Indonesia sebagai salah satu chinese food, rupanya capcay tidak begitu di kenal di China loh.
Capcay nampaknya merupakan hidangan akulturasi yang masuk ke Indonesia.
Lantas seperti apa sebanrnya asal-usul dari capcay ini.
Pastinya sayang sekali jika Anda melewatkannya bukan?
Berikut ini ulasan lengkapnya.
Baca Juga: Berdiri Sejak 1958, Mi Ayam Halal ini Selalu Ramai dan Jadi Tujuan saat Tahun Baru Imlek di Medan
Meskipun kondang di Indonesia, tetapi hidangan asal China ini justru tidak dikenal di negerinya sendiri.
Bagaimana bisa?
Hal ini ternyata berkaitan dengan asal-usul cap cay itu sendiri.
Dulu, cap cay sesungguhnya merupakan upaya spekulatif koki istana memasak sisa-sisa sayuran.
“Di zaman dinasti, raja tidak mau makan makanan sisa,” ujar pakar kuliner peranakan Tionghoa, Aji Bromokusumo dikutip dari Kompas Travel.
Akhirnya, daripada membuang banyak bahan sayur yang tidak habis, koki istana berinisiatif mencampurkan aneka macam sayuran tersebut menjadi masakan baru.
Lambat-laun, cap cay pun dipandang sebagai makanan murahan.
Karena dibuat dari bahan-bahan sisa, cap cay tidak dianggap sebagai "masakan".
Lalu, bagaimana orang-orang Indonesia bisa mengenal cap cay?
Kemungkinan besar, cap cay dibawa dari daerah Fujian, wilayah menetapnya orang-orang Hokkian.
Dalam perkembangannya, orang-orang Hokkian inilah yang dominan secara jumlah dari etnis Tionghoa di Indonesia.
Baca Juga: Resep Imlek Berkuah Gurih yang Paling Ditunggu, Pastinya Resep Bakso Cumi Rebung
Menurut Aji, para imigran Tionghoa yang tiba di Indonesia turut memasak cap cay karena negeri ini kaya akan aneka jenis sayur-mayur.
Di sisi lain, pangan daging tidak begitu terjangkau.
Tak heran bila cap cay yang berbasis sayuran dan mudah dibuat menjadi andalan dalam kondisi tersebut.
Hal ini pula yang membuat cap cay tidak punya pakem khusus menyangkut jenis sayur-mayur yang terkandung di dalamnya.
“Bebas. Terserah mau isinya apa, campurkan semuanya, sah,” tegas Aji.
Asal-muasal ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa istilah “cap cai” bermakna “sepuluh macam sayuran” (cap: sepuluh; cai: sayuran).
Aji menyimpulkan, anggapan ini kemungkinan besar salah kaprah.
Kesimpulan itu dapat diselidiki dari asal-usul kata pembentuk “cap cai”.
Istilah “cap cai” dibentuk oleh kata “za” yang berarti campuran dan “cai” yang berarti sayuran, dalam bahasa Mandarin.
Dalam dialek Hokkian, “campuran” disebut sebagai “cap”.
Kata itu punya kesamaan lafal dengan “cap” yang berarti sepuluh, tetapi berlainan versi huruf kanjinya.
Namun di Indonesia biasanya penyebutannya adalah capcay atau capjay.
Nah sekarang sudah tahu kan asal usul dari cap cay ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ternyata Cap Cai Tidak Dikenal di China
Baca Juga: Shio Kelinci Diprediksi Stres di Tahun 2024, Berikut Makanan yang Bisa Meredakannya
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR