Tradisi ini berkembang di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Indonesia juga memiliki versi Yusheng sendiri yang berasal dari masakan hakka khas Bangka, yaitu “Ng-sang”.
Ng-sang khas Bangka terbuat dari potongan halus ikan mentah dan diaduk dengan saus kacang dan sayur-sayuran.
Dulunya, makanan ini hanya dihidangkan pada saat imlek, namun sekarang sudah menjadi makanan yang bisa disajikan kapan pun.
Yee sang berasal dari frase “yu sheng” yang berarti ikan segar alias mentah (“yu”: ikan; “sheng”: mentah).
Istimewanya, “yu sheng” yang berarti ikan mentah dilafalkan secara persis dengan “yu sheng” yang berarti kelimpahan hidup.
Dengan demikian, salad yee sang di hari raya Imlek mewakili harapan akan kelimpahan hidup di tahun yang baru.
Keluarga dan kerabat dekat yang hendak menyantap salad yee sang akan mengitari meja makan dengan sumpit di tangan.
Lalu, mereka akan mengangkat bahan salad tinggi-tinggi dengan sumpit masing-masing secara bersamaan.
Praktik itu semakin tampak seru karena setiap orang wajib meneriakkan “lo hei” yang berarti “angkat bersama”, sekaligus simbolisasi harapan agar “sukses bersama”.
Semakin tinggi Anda mengangkatnya, maka semakin baik.
Baca Juga: Bukan Sembarang Camilan, Begini Makna Kuaci Dalam Sajian Imlek, Wajib Ada Walaupun Sederhana
Source | : | goodnewsfromindonesia,Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR