Konon karedok ini berasal dari sebuah perkampungan karedok, Jatinegara, Sumedang yang terletak di seberang sungai Cimanuk.
Daerah itu dulunya adalah wilayah Sumedang Larang atau yang dikenal juga dengan negara Mayeuti (sebutan masyarakat pada waktu itu).
Suatu hari terjadi musibah tanah longsor yang menimpa sebuah perkampungan dan menyebabkan penduduknya pindah ke Rancakeong atau Babakan Dobol.
Pada awalnya hanya ada 2 keluarga yang berada disana hingga akhirnya menjadi 710 jiwa.
Cepatnya pekembangan tersebut lantaran daerah baru itu ternyata memiliki tanah yang subur sehingga banyak orang yang kemungkinan berdatangan dan memutuskan untuk menetap di sana.
Pada waktu itu, Sumedang dipimpin oleh Butapi bernama Pangeran Surait Atmaja.
Bupati tersebut senang sekali dengan aktivitas “ngalintar” atau menangkap ikan di sungai.
Sepulang dari ngalintar di aliran sungai Cimanuk, Bupati lalu singgah dan istirahat di Kampung Dobol.
Pada waktu beristirahat, masyarakat tahu jika yang beristirahat tersebut adalah seorang Bupati, dan menyuguhi sang pemimpin dengan Karedok terong.
Setelah mencicipi karedok tersebut, sang bupati merasakan kenikmatan yang luar biasa lalu kemudian dibicarakan kepada sesepuh Sumedang.
Dan ternyata para sesepuh Sumedang tertarik dengan cerita Bupati lalu pergi ke kampung Dobol untuk mencicipi Karedok tersebut.
Baca Juga: Asal-usul Ayam Betutu, Sajian Kaya Rempah Khas Bali yang Mendunia
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR