Melansir dari Kompas.com, ada 3 jenis jahe yang umumnya ditemukan di pasaran.
Berikut adalah tiga jenis jahe, berdasarkan buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.
Jahe ini juga disebut dengan nama jahe kuning besar, jahe gajah, jahe badak, atau jahe kombongan.
Jahe putih memiliki rimpang yang besar dan gemuk, potongan melintang berwarna putih kekuningan, berserat sedikit, dan lembut.
Jahe gajah biasanya dikonsumsi saat masih muda atau setelah aroma kurangnya tajam dan rasanya kurang pedas.
Jahe ini banyak dikonsumsi selagi segar atau diolah untuk bumbu masak.
Nama lain dari jahe jenis ini adalah jahe sunti atau jahe emprit.
Jahe ini memiliki potongan melintang berwarna putih kekuningan, berbentuk agak pipih, berserat lembut, dengan aroma yang agak tajam.
Umumnya, jahe putih kecil dipanen dalam keadaan tua.
Jenis jahe ini memiliki rasa lebih pedas dibandingkan jahe gajah.
Alasannya, karena jahe putih kecil memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih banyak daripada jahe gajah.
Baca Juga: Jenis Ikan yang Sebaiknya Dihindari untuk MPASI Bayi, Mamah Muda Catat Ya!
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR