SajianSedap.com - Jelang tahun baru berbagai harga bahan pokok dan bahan makanan biasanya melonjak tajam.
Tentunya jika Anda berniat untuk membuat hidangan tahun baru, Anda perlu mempersiapkan bahan-bahan mulai sekarang.
Khususnya daging segar, Anda bisa loh membelinya mulai sekarang.
Sase Lovers bisa membeli lalu menyimpannya di kulkas.
Pasalnya kenaikan harga daging, khususnya daging segar biasanya cukup tinggi menjelang momen akhir tahun.
Hal ini terkait meningkatnya permintaan pasar, karena masyarakat biasanya menggelar acara makan bersama dnegan hidangan tahun baru.
Nah untuk memilih daging segar tentu tak hanya sekadar membeli saja di pasar.
Stok daging di pasar bisa juga merupakan daging yang dibekukan loh.
Jadi jangan sampai keliru membeli.
Jika tidak ingin salah memilih dan tertipu pedagang nakal, Anda bisa memperhatikan 3 hal berikut ini sebelum membeli daging sapi segar dikutip dari berbagi sumber.
Yuk simak sebelum salah membeli daging segar.
Jika pada kemasannya terdapat tanggal, Anda bisa menggunakannya sebagai pedoman untuk menentukan apakah daging sapi tersebut masih segar atau tidak.
Ingatlah bahwa tanggal tidak selalu berarti dagingnya sudah busuk.
Periksa cetakan kecil pada label.
Beberapa toko akan menandai daging sapi dengan tanggal "jual sebelum", sementara toko lainnya akan mencetak tanggal "terbaik jika digunakan paling lambat".
Jika Anda membeli daging sapi segar, labelnya mungkin mencantumkan tanggal pembelian daging tersebut.
Namun ingat, tanggal-tanggal ini tidak mudah digunakan karena cara daging sapi disimpan dapat memengaruhi berapa lama daging tersebut akan tetap segar.
Misalnya, daging sapi yang dibungkus dengan kemasan tertutup vakum umumnya akan bertahan lebih lama dibandingkan daging sapi yang dibungkus dengan bahan yang memungkinkan udara bersentuhan dengan daging sapi.
Selain itu, daging sapi yang disimpan di lemari es akan lebih cepat rusak dibandingkan daging sapi beku.
Periksa warna dan tekstur daging sapi untuk membantu menentukan kesegarannya.
Ketika darah dalam daging terkena oksigen di udara, warnanya menjadi merah cerah.
Jadi, meskipun daging sapi segar yang dikemas vakum mungkin memiliki warna ungu atau merah anggur, daging sapi yang tidak dibungkus akan berwarna merah cerah.
Saat daging terkena udara, daging teroksidasi dan berubah warna menjadi coklat.
Ini biasanya memakan waktu sekitar lima hari di lemari es.
Daging sapi busuk mungkin berwarna hijau atau kuning.
Warna coklat merupakan tanda bahwa daging sapi sudah agak tua, namun bukan berarti daging tersebut rusak, jadi pertimbangkan faktor lain, termasuk tekstur dan bau daging.
Jika daging sapi menjadi busuk, teksturnya juga akan berubah.
Steak menjadi kering, dan bukannya berair, malah terasa lengket atau berlendir saat Anda menyentuhnya.
Mungkin juga ada lapisan mengkilap yang menutupi daging.
Daging giling berubah teksturnya ketika bakteri menjadi terlalu banyak.
Daging giling segar memiliki tekstur yang keras dan kenyal, sedangkan daging busuk akan hancur saat dipegang.
Bau adalah indikator lain bahwa daging sapi Anda sudah busuk.
Baca Juga: Tips Memilih Jahe untuk Membuat Wedang saat Musim Hujan, Pilih yang Punya 4 Ciri-ciri Ini
Daging sapi mentah biasanya memiliki aroma yang lembut dan netral serta mungkin berbau besi.
Jika baunya menyengat, asam, atau busuk, itu pertanda daging sapi sudah busuk.
Steak yang rusak mungkin memiliki bau seperti amonia. Ingatlah bahwa beberapa bakteri, seperti salmonella dan E.coli, mungkin tidak menimbulkan bau pada daging giling yang rusak.
Pastikan untuk mempertimbangkan semua faktor ini saat menentukan apakah daging sapi itu segar atau busuk.
Secara umum, Anda sebaiknya mengonsumsi steak dari lemari es dalam waktu tiga hingga lima hari.
Jika Anda tidak yakin apakah daging sapi tersebut masih segar, pilihan teraman adalah membuangnya dan menghindari risiko penyakit bawaan makanan.
Nah itulah tips memilih daging sapi segar.
Jangan sampai salah pilih ya!
Baca Juga: Sering Keliru, Cara Pilih Jamur Sesuai Jenisnya dan untuk Jamur Kuping Pilih yang Seperti Ini!
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR