Ada kisah yang menyebutkan pada abad pertengahan ke-19, Elizabeth Gregory (Ibu kapten kapal New England) membuat sebuah kue.
Kue tersebut terbuat dari pala, kayu manis, dan kulit lemon untuk diberikan kepada anaknya dan kru saat perjalanan panjang agar mereka terhindar dari sakit saat perjalanan.
Dia menaruh hazelnut atau kenari di tengah kue tersebut dan secara harfiah disebut donat.
Dilansir dari The Spruce Eats, awalnya donat ini hanya bola-bola kue yang digoreng dengan lemak babi sampai berwarna coklat keemasan.
Akibat bagian tengah kue tidak matang secepat bagian luarnya, ditemukan solusi yaitu mengisi dengan isian yang tidak perlu dimasak seperti buah, kacang, atau yang lain.
Gregory membuat lubang di tengah bola adonan sebelum menggoreng.
Sehingga keseluruhan adonan donat bisa matang sempurna.
Tidak ada bagian tengah yang susah matang.
Namun, ini mendapat banyak tanggapan yang berbeda-beda.
Ada yang menilai hal tersebut untuk menjaga bahan, ada juga yang berpikir lubang dapat membuat keseluruhan donat lebih mudah dicerna.
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR