SajianSedap.com - Minum dengan sedotan bukan lagi hal yang aneh, ya.
Saat kita membeli es atau minuman di luar, pastinya sedotan jadi hal pendamping yang penting untuk ada.
Bahkan di rumah pun kita punya sedotan sendiri dari bahan stainless steel atau kaca.
Tapi, tahukah kamu kalau keseringan minum dengan sedotan itu tak baik.
Bahkan untuk para wanita, pasti bisa mengis deh saat tahu kerugian dari minum dengan sedotan berikut ini.
Memangnya kenapa?
Mari simak penjelasannya berikut ini.
Melansir dari Kompas.com, minum menggunakan sedotan adalah budaya kuno yang dimulai sejak masa 3000 Sebelum Masehi.
Di kala itu, rakyat Bangsa Sumeria memiliki kebiasaan minum bir menggunakan pipa yang terbuat dari emas.
Catatan sejarah yang dirangkum oleh Healthline tersebut menyatakan bahwa tradisi itu terus berlanjut.
Di tahun 1800-an, banyak orang yang meminum bir menggunakan batang pohon gandum.
Selanjutnya, pada tahun 1888 mulai lahir sedotan yang terbuat dari kertas.
Lalu, lahirlah sedotan yang terbuat dari plastik pada tahun 1970-an hingga jadi populer.
Kini sedotan plastik banyak dihindari oleh pengusaha kuliner karena dianggap bisa merusak lingkungan, sehingga sedotan yang terbuat dari kertas kembali naik daun.
Terlepas dari bahaya sedotan plastik bagi lingkungan, sebenarnya sehatkah minum air menggunakan sedotan?
Ternyata ada kerugian minum menggunakan sedotan, baik sedotan dari plastik, bambu maupun dari kertas.
Berikut ini beberapa kerugian minum menggunakan sedotan:
Kerugian yang pertama ini tentu saja tak diinginkan banyak orang, apalagi para wanita, nih!
Ya, ketika kamu sering minum menggunakan sedotan, maka bibir akan terbiasa mengerucut untuk menyedot minuman.
Efek dari pose bibir ini sama dengan efek merokok, yaitu bisa menyebabkan kerutan lahir di sudut-sudut bibir dan membuat wajah nampak tak segar.
Ketika minum menggunakan sedotan, secara otomatis kamu akan menghirup udara masuk ke dalam mulut mu.
Baca Juga: Sejak Muda Selalu Minum Pakai Sedotan, Pas Tua Malah Mondar Mandir Depan Pintu Dokter Gigi, Ada Apa?
Udara akan terus masuk ke saluran cerna dan membuat perut terasa begah.
Sedotan bisa membuat permukaan gigi bagian depan tak berubah warna karena paparan kafein.
Namun sedotan, tetap bisa membuat gigi bagian dalam berubah warna akibat kebiasaan minum kopi, teh dan soda.
Bahkan menurut dr. Paul Sussman dari Center of Cosmetic Dentistry, minum menggunakan sedotan juga tak akan bisa mencegah kerusakan gigi berupa gigi berlubang.
Karena kandungan gula dari minuman masih tetap bisa mengenai permukaan gigi bagian dalam.
Melansir dari Dailymail, penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa minum menggunakan sedotan justru bisa meningkatkan risiko gigi berlubang.
Jadi ketika minum menggunakan sedotan, usahakan posisi ujung sedotan ada di belakang gigi depan sehingga minuman bisa langsung masuk ke tenggorokan tanpa mengenai permukaan gigi.
Tapi selain kerugiannya, ada juga kok keuntungan minum dengan sedotan!
Minum menggunakan sedotan memiliki beberapa keuntungan atau manfaat.
Manfaat pertama, minum menggunakan sedotan akan memberikan keamanan dan kenyamanan.
Minuman tak rawan tumpah seperti jika kita menenggaknya langsung dari gelas atau botol minuman.
Yang kedua, minum menggunakan sedotan juga lebih higienis daripada menenggak langsung dari gelas.
Karena ketika kita minum tanpa sedotan, mulut akan langsung bersentuhan dengan bibir gelas.
Dan bibir gelas bisa dihinggapi banyak radikal bebas mulai dari debu hingga lalat.
Ketiga, minum menggunakan sedotan juga bisa memudahkan mereka yang mengalami disabilitas pergerakan motorik atau kesulitan menelan.
Terakhir, minum mengggunakan sedotan bisa melindungi perubahan warna email gigi karena paparan kafein dari kopi, teh, dan soda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sehatkah Minum Menggunakan Sedotan?".
KOMENTAR