SajianSedap.com - Keju merupakan salah satu bahan makanan bukan asli Indonesia yang cukup populer.
Mengenai asal-usul keju ini, ada yang menyebut keju berasal dari Timur Tengah.
Namun ada literatur lain yang menyebut jika keju pertama kali muncul dalam masa romawi kuno.
Terlepas dari asal-usulnya, keju merupakan salah satu olahan susu yang kini bisa Anda temukan di mana saja.
Ada berbagai jenis keju, namun di Indonesia jenis keju cheddar, parmesan dan keju mozarella.
Nah sebagai produk yang diolah dari susu, tentunya keju yang berkualitas adalah keju yang mengandung susu murni.
Keju murni sendiri dibuat dengan 4 bahan utama.
Bahan utama keju adalah susu, garam, rennet dan bakteri.
Enzim inilah yang menyebabkan susu terpisah menjadi dadih dan whey.
Dadih adalah dasar dari semua keju asli: dari keju cottage hingga Parmigiano Reggiano hingga Gorgonzola.
Perlu Anda ketahui ada 3 jenis produk keju dan keju yang pelru Anda ketahui.
Pasalnya jika Anda ingin mendapatkan keju asli, Anda tidak bisa bisa membeli produk keju.
Melansir dari 5minutecrafts.site, 3 jenis keju dan keju olahan terdiri dari:
Keju yaitu keju asli yang dibuat dengan 4 bahan utama yang telah disebutkan sebelumua;
Keju olahan yang dipasteurisasi, yaitu keju yang dibuat dengan memanaskan satu atau lebih keju alami secara bersamaan;
Produk keju Produk yaitu keju tidak hanya mengandung susu, enzim, dan bakteri tetapi juga zat penstabil, pengemulsi, minyak sayur, garam, gula, pewarna makanan, dan sebagainya.
Lantas bagaimana membedakan keju asli dengan produk keju agar tidak keliru.
Pantang untuk dibeli keju dengan 3 ciri ini jika Anda ingin membeli keju asli.
Keju alami harganya lebih mahal daripada produk keju.
Selalu baca kemasannya dengan cermat.
Jika Anda melihat tulisan “produk keju” di atasnya, itu bukan keju asli.
Keju alami selalu memiliki daftar bahan yang sederhana dan singkat.
Produk keju mengandung pengemulsi, pengawet, dan bahan tambahan lain yang tidak diinginkan.
Periksa bahan-bahannya untuk mengetahui adanya pengganti lemak susu.
Nah dengan emmperhatikan 3 hal tersebut, Anda bisa mengetahui apakah keju yang Anda beli asli atau sudah campuran.
Setelah membeli keju, cara penyimpanannya juga perlu Anda perhatikan.
Jangan menyimpan keju di pintu lemari es.
Letakkan di rak dekat dinding belakang, di sana lebih sejuk.
Keju keras yang dibuka biasanya bertahan sekitar 2 hingga 4 bulan, sedangkan keju lunak bertahan lebih sedikit di lemari es.
Biasanya keju dadih lunak dapat disimpan di lemari es tidak lebih dari 2 minggu setelah dibuka.
Keju keras bisa dibekukan, namun bisa menjadi lebih rapuh setelah dicairkan.
Keju ini dapat disimpan di dalam freezer hingga 7 bulan jika tertutup rapat dari oksigen.
Keju paling baik disimpan di kertas keju khusus, tetapi kertas perkamen atau kertas lilin bisa digunakan sebagai gantinya.
Jika Anda menyimpan keju dalam bungkus plastik, keju tersebut mungkin memiliki sisa rasa kimiawi.
Ngomong-ngomong, tidak disarankan langsung memakan keju setelah dikeluarkan dari kulkas.
Biarkan pada suhu kamar selama satu jam.
Selama waktu ini, lemak mentega dalam keju akan mengendap, sehingga Anda dapat menikmati berbagai rasa dan tekstur.
Dan untuk memastikan keju tetap segar, biarkan di dalam kertas minyak sampai saat-saat terakhir.
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR