Minyak zaitun memiliki beberapa manfaat utama untuk kesehatan jantung.
Menurut sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, individu yang mengonsumsi lebih dari setengah sendok makan minyak zaitun setiap hari memangkas risiko penyakit jantung koroner sebesar 21 persen dan risiko semua jenis penyakit jantung sebesar 15 persen.
Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Neurology juga menemukan bahwa di antara sekelompok 7.625 orang berusia 65 atau lebih tua yang secara teratur mengonsumsi minyak zaitun memiliki risiko stroke 41 persen lebih rendah.
Sekitar 45 persen populasi orang dewasa AS memiliki tekanan darah tinggi, suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Tetapi, menambahkan sedikit minyak zaitun ke dalam diet dapat membantu mencegahnya.
Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa di antara sekelompok 50 peserta studi orang dewasa, mereka yang mengonsumsi sekitar 4 sendok makan minyak zaitun extra virgin polifenol tinggi per hari secara signifikan mengurangi tekanan darah sistolik perifer dan pusat mereka.
Jika kita mengalami peradangan, baik itu nyeri sendi atau peradangan arteri akibat plak, konsumsi minyak zaitun dapat bermanfaat.
Sebuah tinjauan tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Endocrine, Metabolic & Immune Disorders - Drug Targets menemukan bahwa konsumsi minyak zaitun extra virgin mengurangi biomarker inflamasi yang terkait dengan aterosklerosis.
Aterosklerosis sendiri diketahui sebagai pengerasan arteri akibat penumpukan plak.
Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan bahwa minyak zaitun extra virgin memiliki sifat antiinflamasi yang mirip dengan ibuprofen berkat kekayaan oleocanthal, atau senyawa fenolik.
Individu yang berjuang dengan kecemasan mungkin ingin mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak minyak zaitun ke dalam menu makan harian mereka.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR