SajianSedap.com - Setelah memasak dan menyantap makanan yang telah diolah itu, kita harus membersihkan peralatannya.
Sebab noda dan sisa makanan harus dibersihkan agar peralatan bisa kembali digunakan.
Mencuci peralatan masak dan makan juga tak sekedar dibilas dengan air saja, namun digunakan sabun cuci piring untuk pembersihnya.
Ini agar segala noda dan kotoran terangkat sempurna dari peralatan masak dan makan yang kotor.
Namun pernahkah Anda mengalami gelas dan piring Anda menjadi berbau amis alih-alih menjadi wangi dan bersih?
Padahal sekalipun sabun cuci piring yang Anda gunakan dari lemon dengan wangi semerbak.
Nah, ternyata ini bisa dikarenakan kesalahan dalam proses pencuciannya.
Untuk itu Anda perlu mengetahui bagaimana tips dan trik yang tepat agar mencuci peralatan masak dan makan Anda tak sia-sia.
Lihat berikut ini untuk Anda praktikkan di dapur nanti.
Berikut adalah beberapa penyebab gelas masih berbau tak sedap meski sudah dicuci seperti dikutip dari Housewife How To's Do Home Better, lengkap dengan cara mengatasinya.
Ibu-ibu bisa terapkan mulai nanti ya!
Salah memilih sabun cuci piring tak hanya membuat gelas menjadi berbau tidak sedap, tapi juga bisa meninggalkan kabut berawan yang membuat peralatan makan tampak tidak bersih meski sudah dicuci.
Seiring waktu, kotoran ini akan menumpuk, dan gelas minum yang dulu bening terlihat tergores dan buram.
Jika kamu tidak melakukan apa-apa, hal ini bisa menjadi permanen. Adanya kabut pada gelas juga menjadi salah satu sumber baunya.
Tidak seperti kaca yang sangat halus, bekas yang ditinggalkan oleh sabun pencuci piring justru bisa menahan bakteri. Selain itu, di mana bakteri berkembang biak, bau pun berkembang biak.
Lap pengering yang memiliki bahan yang tidak bisa menyerap air dengan baik bisa meninggalkan lapisan tipis pada gelas, peralatan makan, dan piring.
Lapisan licin ini menimbulkan bekas titik-titik air yang mengering di permukaan peralatan makan kita.
Lapisan tipis ini juga dapat menjebak bakteri di antara lapisan itu dan permukaan gelas atau piring. Dan, seperti dijelaskan di atas, di mana bakteri berkembang biak, bau akan terjadi.
Udara yang lebih hangat dan lembab akan menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi bakteri penyebab masalah.
Untuk itu, jangan biarkan tempatmu meletakkan gelas bersih menjadi lembap.
Bau pada peralatan makan masih bisa diatasi, yakni dengan memilih sabun pencuci piring anti bakteri dan dengan mengeringkan piring dan gelas dengan kain mikrofiber yang bersih dan kering. Selain itu, cara di bawah ini juga bisa kamu coba.
- Lapisi bagian bawah wastafel dengan handuk tebal dan atur barang pecah belah di atasnya.
- Tambahkan 2 cangkir cuka putih, lalu alirkan air panas sampai gelas benar-benar terendam.
- Tunggu 20 sampai 30 menit agar cuka larut dan menghilangkan kabut penyebab bau, lalu gosok, cuci, dan keringkan hingga bersih.
Dilansir dari Woman & Home, spons cuci piring bersifat penyerap dan lembab, sehingga mudah mengakumulasi kuman dan bakteri.
Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai risiko, termasuk penyebaran penyakit bawaan makanan seperti salmonella dan E. Coli.
Membilas spons dengan cepat di bawah air mengalir setelah Anda menggunakannya dapat membantu menghilangkan busa sabun dan sisa makanan yang lebih besar.
Tetapi itu tidak akan menghilangkan kuman mikroskopis di dalam spons.
Jadi, spons dapur Anda mengumpulkan kuman dan bakteri setiap kali Anda membersihkan piring atau menyeka meja sebagai bagian dari rutinitas pembersihan Anda.
Sangat penting unuk membersihkan spons setiap hari dengan membilasnya dan menyemprotkan disinfektan.
Adapun secara mingguan, lakukan pembersihan mendalam dengan salah cara berikut ini antara satu dan tiga kali per minggu.
Untuk membersihkannya, Anda hanya cukup membutuhkan garam.
Caranya, isi wadah dengan dua gelas air dan seperempat cangkir garam. Rendam spons di dalamnya dan tinggalkan selama satu malam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tips Mengatasi Bau Tak Sedap pada Gelas dan Piring yang Sudah Dicuci
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR