Ternyata dikelola oleh Juwariah dan Lusi, dua anak Bu Musiati. Memang, tiga dari empat anak Bu Musiati terjun mengembangkan usaha Rawon Setan.
Jadi, terserah Anda ingin menikmati Rawon Setan versi yang mana.
Yang jelas, semuanya punya cita rasa yang mirip dan masih memegang ciri khas Rawon Setan, yaitu kuah hitam pekat, potongan daging yang besar-besar.
Warna hitam pekat ini karena kandungan keluwak yang dominan.
Aromanya gurih karena taburan bawang goreng. Juga, tidak lupa unsur rawon yang tidak pernah ketinggalan yaitu taoge pendek plus sambal.
Di Rawon Setan Bu Sup, tersedia dua pilihan menu, yaitu Rawon Biasa dan Rawon Buntut.
Penyajiannya bisa dicampurdengan nasi atau dipisah dalam mangkuk sendiri.
Rawon yang dipisah berisi tujuh potong daging sapi yang besar-besar.
Selain menjual rawon, Bu Sup juga menyediakan nasi osek.
Ini bisa menjadi alternatif dari rawon dan makanan ini berupa potongan daging sapi yang dibaluri bumbu rendang.
Berwarna kuning, tidak mengandung keluwak.
Baca Juga: Resep Rawon Daging Goreng, Menu Tradisional Simple Dari Surabaya Dengan Kuah Hitam yang Khas
Kalau daging di rawon masih kurang, Anda bisa menambah lauk telur asin, tempe mendhol, perkedel kentang, gorengan paru, limpa, babat, dan usus.
Jadi tertarik mencoba Sase lovers?
Baca Juga: Resep Rawon Lezat Khas Jawa Timur, Menu Istimewa Untuk Makan Siang Nanti
Artikel ini telah tayang di Intisari.id dengan judul "Rawon Setan Surabaya yang Tak Bikin Kesetanan"
KOMENTAR