SajianSedap.com - Soto adalah jenis makanan yang populer di Indonesia, khususnya dalam konteks makanan khas daerah.
Ini merupakan salah satu hidangan sup yang sangat terkenal dan disukai oleh masyarakat.
Soto dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai variasi bahan dan resep, seperti Soto Ayam, Soto Betawi, Soto Madura, Soto Lamongan, dan masih banyak lagi.
Soto menjadi makanan favorit bagi banyak orang di Indonesia karena kelezatannya, keanekaragaman jenisnya, dan cita rasa yang khas.
Selain itu, soto juga menjadi hidangan yang nyaman dan cocok dinikmati pada berbagai kesempatan, baik sebagai makanan sehari-hari maupun dalam acara khusus.
Selain soto khas berbagai daerah yang disebutkan sebelumnya, ada satu jenis soto yang juga cukup terkenal, yakni coto asal Makassar.
Karena soto dan coto terlihat nyaris sama karena sama-sama berkuah, banyak orang mengira kedua makanan ini sama.
Meski begitu, soto dan coto memiliki beberapa perbedaan yang signifikan seperti berikut ini.
Kedua makanan ini mungkin terlihat serupa karena sama-sama berkuah dan berisi potongan daging. Namun ada perbedaan yang cukup terlihat dari warna kuahnya.
Tak hanya itu saja, berikut ini setidaknya ada lima perbedaan soto dan coto dalam hal rasa, bahan, dan asal daerahnya.
Ketahui berikut ini apa saja perbedaan soto dan coto agar tidak salah lagi.
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ketahui Bedanya Nasi Kapau dan Nasi Padang, Salah Satunya dari Pilihan Lauknya
Soto merupakan makanan yang diadaptasi dari makanan Tionghoa yang bernama Jao To atau Cau Do.
Makanan Jao To atau Cau Do sendiri memiliki arti berupa rerumputan jeroan atau jeroan berempah.
Semakin berkembang, soto akhirnya mengikuti selera masyarakat lokal dengan isian berupa bihun, tauge, hingga potongan daging.
Sementara itu, coto merupakan sajian makanan berkuah yang berasal dari Suku Makassar di Sulawesi Selatan.
Awalnya, makanan ini diperuntukkan bagi para raja atau bangsawan di dalam istana karena memakai bahan daging.
Sementara untuk masyarakat biasa dan abdi dalem, isiannya tidak menggunakan daging, melainkan memakai bagian jeroan sapi.
Perbedaan soto dan coto selanjutnya dapat terlihat jelas dari warna kuahnya. Soto dan coto memiliki warna kuah yang berbeda.
Warna kuah soto umumnya berwarna jernih kekuningan, sementara itu coto Makassar memiliki kuah berwarna gelap.
Kuah soto biasanya berasal dari rebusan tulang sapi atau ayam dengan bumbu seperti kunyit, jahe, daun salam, kemiri, dan daun jeruk.
Sementara itu pada pembuatan kuah coto dibutuhkan banyak rempah, seperti jintan, kemiri, pala, ketumbar, lada, hingga tambahan kacang tanah dan tauco.
Kacang tanah dan tauco inilah yang diketahui membuat warna gelap pada kuah coto Makassar.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, soto menggunakan rempah yang lebih sedikit. Ini membuat aromanya lebih gurih dan menyegarkan.
Apalagi kuah soto umumnya akan ditambahkan dengan air jeruk nipis yang membuat aromanya makin menyegarkan.
Sementara coto, aromanya cenderung lebih gurih tajam karena dibuat dengan bumbu rempah yang cukup banyak.
Selain perbedaan warna dan aroma kuahnya, soto dan coto juga memiliki perbedaan pada isiannya.
Pada soto, isiannya bisa berupa suwiran daging ayam, potongan daging sapi, bihun, tauge, kubis, dan siraman air jeruk nipis.
Kalau Anda akan memesan coto Makassar, Anda bisa bebas memilih isian yang akan disajikan.
Kita bisa memilih penuh dengan potongan daging sapi atau jeroan seperti hati, paru, limpa, jantung, hingga babat.
Tak hanya itu saja, bagi Anda yang suka kuning telur mentah, coto makassar bisa jadi pilihan karena bisa minta untuk ditambahkan.
Perbedaan soto dan coto selanjutnya datang dari aspek cara penyajian kedua hidangan ini.
Meskipun sama-sama hidangan berkuah yang disajikan dalam mangkuk, namun bahan-bahan pelengkapnya berbeda, lo.
Semangkuk soto umumnya akan disajikan bersamaan dengan nasi putih hangat sebagai pelengkapnya.
Baca Juga: Ditetapkan Jadi Warisan Tak Benda, Ini Sejarah Sayur Lodeh yang Identik Sebagai Masakan 'Wong Ndeso'
Nasi putih ini bisa disajikan secara terpisah maupun digabung langsung di dalam mangkuk untuk diguyur kuah soto.
Sementara itu pada coto Makassar, sajian ini secara tradisional akan dinikmati bersama ketupat atau buras khas Sulawesi Selatan.
Soto Gading merupakan salah satu kedai soto yang terkenal di Solo sekaligus juga menjadi soto langganan Jokowi lainnya.
Nama Soto Gading berasal dari nama daerah tempat kedai tersebut berada yaitu di daerah Gading bagian selatan.
Ada dua varian soto yang ditawarkan, soto ayam dan soto daging sapi. Soto disajikan dengan kuah kaldu yang bening dan kental, ditambah daging yang empuk.
Kedai Soto Gading 1 beralamat di jalan Brigjen Sudiarto No.75, Surakarta, tidak jauh dari Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Solo, buka setiap hari dari pukul 06.00-15.00 WIB.
Harga per porsi semangkok soto dibanderol mulai harga Rp10 ribu.
Artikel ini telah tayang di Bobo dengan judul Sekilas Terlihat Mirip, Ternyata Ini 5 Perbedaan Soto dan Coto yang Menggugah Selera
Baca Juga: 5 Kuliner Khas Surabaya Terkenal yang Wajib Dicoba, Mulai Rawon Hingga Tahu Tek!
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
Source | : | Bobo |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR