SajianSedap.com - Pakai Ac memang boleh-boleh saja.
Apalagi kalau dengan penggunaan AC, tidur jadi lebih nyenyak sehingga tubuh jadi makin sehat.
Tapi, penggunaan AC juga harus benar supaya tubuh tidak terkena dampak negatifnya.
Ya, banyak dari kita yang menggunakan AC secara sembarangan sehingga yang ada tubuh malah jadi gampang sakit.
Nah, kalau selama ini Anda merasa sering sakit-sakitan, mungkin Anda melakukan 5 kesalahan ini tanpa sadar.
Efeknya dalam jangka waktu panjang ternyata tak baik banget untuk tubuh, lo.
Penggunaan AC (Air Conditioner) telah menjadi bagian penting dari kehidupan modern kita.
AC membantu menjaga suhu ruangan agar tetap nyaman, terutama dalam cuaca panas.
Namun, penggunaan yang salah dari AC dapat memiliki efek negatif pada kesehatan tubuh kita.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang dalam penggunaan AC yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Salah satu kesalahan umum adalah mengatur suhu AC terlalu rendah.
Meskipun suhu dingin dapat menyegarkan pada saat yang pertama, paparan terus-menerus pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan masalah pada saluran pernapasan.
AC yang terlalu dingin dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, hidung tersumbat, dan sakit kepala.
Disarankan untuk menjaga suhu ruangan pada tingkat yang nyaman, sekitar 22-24 derajat Celsius.
Pergantian suhu yang tajam antara ruangan ber-AC dan luar ruangan dapat menimbulkan stres pada tubuh.
Jika Anda keluar dari ruangan yang dingin ke suhu yang sangat panas, dapat menyebabkan kram otot, sakit kepala, dan bahkan pingsan.
Oleh karena itu, sebaiknya atur suhu ruangan secara bertahap dan jangan biarkan perbedaan suhu terlalu ekstrem.
Menghadapkan tubuh secara langsung pada aliran udara AC yang kuat dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Aliran udara yang terlalu kencang dapat mengeringkan kulit dan membran lendir, menyebabkan mata kering, iritasi kulit, dan masalah pernapasan.
Disarankan untuk mengatur arah bukaan AC secara tidak langsung, misalnya dengan mengarahkannya ke atas atau menggunakan kipas tambahan untuk meredam kecepatan aliran udara.
Kebersihan AC sangat penting untuk menjaga kualitas udara di dalam ruangan.
Jika AC tidak dibersihkan secara rutin, debu, kotoran, dan mikroorganisme dapat menumpuk di dalamnya.
Udara yang tercemar dari AC yang kotor dapat menyebabkan masalah pernapasan, alergi, dan infeksi saluran pernapasan.
Pastikan untuk membersihkan filter AC secara teratur dan melakukan servis berkala untuk menjaga kebersihan AC.
Menghabiskan waktu yang terlalu lama di ruangan ber-AC dapat mengeringkan kulit dan mata, serta mengakibatkan dehidrasi.
AC mengurangi kelembaban di udara, yang dapat mempengaruhi keseimbangan kelembaban tubuh kita.
Disarankan untuk memberikan jeda dari AC secara berkala dan memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air.
Menyalakan AC bisa terasa sangat nyaman, terutama pada siang hari yang terik.
Selain itu, AC membantu banyak orang mencapai kualitas tidur yang lebih baik.
Meski begitu, menyalakan AC juga memiliki kekurangan.
Dilansir dari Asia One, Kamis (5/8/2021), menurut Profesor James Trevelyan, pendiri startup teknologi lingkungan, Close Comfort, mengatakan bahwa AC memiliki pengaruh terhadap kesehatan dan siklus tidur.
Saat dinyalakan di suatu ruangan, AC dapat mendaur ulang udara dalam ruangan yang 'basi' sepanjang waktu.
Tidak ada ventilasi udara segar karena semua ventilasi, jendela, dan pintu pada ruangan harus tertutup saat AC dinyalakan.
Karena itu, emisi karbon dioksida dan tubuh manusia secara bertahap menumpuk di udara sepanjang waktu.
AC juga menghilangkan kelembapan dari udara sehingga udara menjadi kering.
Akibatnya, kulit menjadi kering, bersisik, dan gatal.
Bahkan, menyebabkan iritasi mata dan kesulitan bernapas pada banyak orang.
AC juga dapat menyebabkan seseorang mengalami sick building syndrome (SBS), yakni serangkaian keluhan saat beraktivitas di dalam bangunan.
SBS dikaitkan dengan ketidaknyamanan akut, dari sakit kepala, iritasi mata, hidung, tenggorokan, batuk kering, pusing dan mual, hingga kelelahan, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas.
SBS bisa dihasilkan dari efek penggunaan AC, khususnya AC central.
Penyebab utamanya adalah ventilasi yang tidak memadai serta kontaminan kimia seperti senyawa organik volatil (VOC).
Selain itu, ada pula kontaminan biologis yang sering dikaitkan dengan aksi bakteri dalam akumulasi partikel kulit dan bahan biologis lainnya dalam saluran serta komponen AC.
Melansir Kompas.com, Bell's Palsy cenderung terjadi secara tiba-tiba dan biasanya timbul rasa nyeri di belakang telinga yang mendahului kelumpuhan tersebut satu atau dua hari sebelumnya.
Bell’s Palsy sendiri merupakan kelainan yang umum terjadi pada semua usia mulai dari bayi hingga remaja dan orang tua.
Penyakit ini awalnya disebabkan oleh virus Herpes simplex, virus varicela-zoster, virus Epstein-Barr, virus Mumps (Gondongan).
Ada juga yang menyebut kalau orang dapat terkena penyakit ini karena seringnya terkena angin secara langsung.
Seperti kontak langsung dengan kipas angin atau AC di dalam mobil.
Samuel pun mengaku memang sering terkena angina malam lantaran jadwal shootingnya.
Tapi, menurut dokter, angin malam tidak secara langsung berpengaruh pada Bell’s Palsy.
Hanya saja, pulang malam terlalu sering mungkin menurunkan imunitas sehingga tubuh jadi lebih mudah terserang penyakit ini.
Sebagian Artikel Ini Dibuat dengan Bantuan Kecerdasan Buatan
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR