Bagi mereka yang ingin menggunakan mesin pengering, jangan memenuhi kapasitas mesin pengering, dan keringkan handuk menggunakan opsi panas tinggi.
Jika ada beberapa handuk yang benar-benar terlapisi residu, langkah ini mungkin perlu diulang sekali lagi.
Agar handuk Anda tetap segar, berikan perawatan ini sebulan sekali atau setiap kali handuk mulai terasa renyah, saran Bell.
Untuk mencegah handuk bau cuka, cobalah untuk menggunakan aroma alami.
Minyak esensial, hanya beberapa tetes, dan cuka adalah pelembut yang bagus dan membantu menghilangkan bau, tutur dia. Handuk Anda seharusnya tidak berbau seperti cuka.
Bell menggunakan cuka dengan setiap beban cucian, lalu tambahkan beberapa tetes minyak lavender.
Bagi Anda yang menyukai rasa dan aroma yang ditinggalkan oleh pelembut kain komersial, gunakan dengan hemat, dan lakukan pembersihan mendalam setiap bulan dengan cuka untuk mencegah penumpukan serat yang berlebihan.
Ada yang mengatakan 5 hingga 10 tahun, yang lain mengatakan tidak lebih dari dua tahun jika Anda ingin handuk yang benar-benar menyerap dan lembut.
Hanya Anda yang tahu kapan handuk Anda perlu diganti dengan yang baru.
Trik yang bagus saat membeli handuk baru adalah memilih warna yang lebih terang.
Handuk yang lebih terang memiliki lebih sedikit pewarna daripada handuk yang lebih gelap, yang membantunya tetap lembut dan menyerap untuk waktu yang lebih lama.
Selain itu, warna yang lebih terang cenderung tidak memudar, jadi terlihat lebih baru.
Selain itu, selalu ikuti petunjuk perawatan agar handuk Anda tahan lebih lama.
Sebab tidak semua kain dibuat sama dan harus diingat saat mencuci handuk.
Juga meskipun Anda dapat mencuci handuk dengan air dingin, para ahli Sheridan merekomendasikan pencucian sesekali dengan siklus hangat ke panas pada suhu 40-60 derajat untuk menghilangkan bakteri, minyak, dan bau.
Hindari mesin cuci terlalu penuh karena dapat mengurangi keefektifan pencucian dan mencegah deterjen terbilas sepenuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Melembutkan Handuk Kasar dan Keras Pakai Cuka
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR