Pada benda berpori, pemutih dapat meninggalkan noda dan menggerus permukaan benda tersebut, sementara penggunaan pemutih pada besi seperti stainless steel bisa menyebabkan oksidasi dan mengikis besi tersebut.
Pemutih pakaian memang memiliki sifat antibakteri dan antikuman sehingga dapat digunakan sebagai disinfektan.
Namun, jangan gunakan pemutih sebagai campuran untuk mencuci dan mendisinfeksi makanan seperti buah dan sayur.
Untuk membersihkan bahan makanan, Anda cukup menggunakan air mengalir.
Penggunaan bahan kimia seperti pemutih malah akan membuat makanan tersebut beracun dan berpotensi membahayakan kesehatan bila dikonsumsi.
Jika Anda pernah berpikir untuk mencampur pemutih dengan produk kebersihan lain supaya bekerja dengan lebih maksimal, lebih baik buang jauh-jauh pemikiran tersebut.
Dilansir dari Family Handyman, mencampur pemutih dengan produk kebersihan lain justru dapat membahayakan kesehatan Anda.
Misalnya sebagai berikut:
- Pemutih pakaian + cuka: menghasilkan gas chlorine atau klorin yang bisa menyebabkan iritasi mata dan gangguan pernapasan.
- Pemutih pakaian + amonia: menghasilkan gas chloramine atau kloramin yang mirip dengan gas klorin. Gas ini bisa menyebabkan sesak napas dan nyeri dada jika terhirup.
Supaya pemutih pakaian lebih aman digunakan, Anda hanya disarankan untuk mencampurnya dengan air bersih untuk membantu melarutkan pemutih pakaian.
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR