Menurut Andreas, sensasi ketika merasa jatuh saat tidur itu adalah hypnic jerk yang terjadi karena gerakan kaki.
"Namanya hypnic jerk. Kaki bergerak kaget karena lompatan pada syaraf reticular di batang otak," jelas Andreas. Sensasi ketika merasa jatuh saat tidur itu juga bukan disebabkan karena berhentinya aliran darah dan napas.
"Jika nafas terhenti, bangun dengan tersedak karena sesak, itu sleep apnea. Ngorok," kata dia.
Sementara sleep apnea dan hypnic jerk menurut Andreas adalah dua hal yang berbeda meskipun keduanya sama-sama merupakan jenis dari gangguan tidur.
Dilansir dari Sleep Foundation, hypnic jerk adalah gerakan otot yang terjadi secara tidak disengaja dan tiba-tiba saat Anda sedang tidur.
Gerakan ini terjadi secara acak dan mempengaruhi salah satu sisi tubuh, seperti lengan kiri dan kaki kiri.
Umumnya, hypnic jerk terjadi ketika transisi antara terjaga menuju ke tidur.
Selain gerakan otot yang bisa membuat Anda tersentak saat tidur, hypnic jerk juga memberikan sensasi atau gambaran halusinasi atau mimpi di mana Anda seolah-olah merasa terjatuh.
Tak hanya merasa seolah-olah terjatuh, halusinasi itu juga bisa berbentuj silau lampu yang mendadak menyala, mendengar suara benturan, derak, atau gertakan.
Bagi sebagian besar, hypnic jerk tidak menimbulkan rasa sakit meskipun beberapa orang lainnya melaporkan sensasi kesemutan atau nyeri.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR