Pilih menu dengan teknik memasak yang lebih sehat seperti direbus atau dikukus. Pilih karbohidrat kompleks seperti gandum utuh dan nasi beras merah ketimbang mi atau nasi putih.
Untuk protein, Anda juga disarankan memilih jenis protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, ikan, serta kacang-kacangan. Ingat, semuanya tak boleh berlebihan.
Pantang lewatkan sahur saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Melewatkan sahur dapat membuat Anda tak bertenaga dan cenderung makan berlebihan saat buka puasa.
Saat sahur, pilih menu yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein sehat. Anda bisa mendapatkan tambahan protein sehat dari telur dan susu redah lemak.
Kombinasi karbohidrat kompleks dan protein sehat saat sahur dapat menjaga kestabilan gula darah, sehingga Anda jadi tidak gampang lapar saat puasa.
Berat badan naik saat puasa bisa disebabkan konsumsi gula berlebihan sepanjang Ramadhan.
Kondisi ini bisa dipicu kebiasaan mengonsumsi aneka es manis dan camilan manis sebagai menu takjil.
Sepanjang Ramadhan, usahakan untuk mengonsumsi gula atau sesuatu yang manis hanya dari buah segar, madu, dan kurma. Hindari jus siap saji atau siap minum yang biasanya ditambahi banyak gula.
Dengan mencoba berbagai tips diet saat puasa di atas, Anda tak perlu khawatir lagi soal tubuh lesu dan berat badan naik saat puasa.
Selama berpuasa, terjadi peningkatan asupan energi dari gula dan lemak yang dikonsumsi sehingga protein dan zat-zat gizi mikro, khususnya kalsium berpeluang besar mengalami penurunan.
Tubuh juga akan beradaptasi dan mengalami perubahan fungsi akibat berkurangnya asupan nutrisi selama lebih dari 12 jam, yang dapat membuat tubuh terasa lapar, haus, lesu, kurang tenaga, daya tahan tubuh menurun, hingga konstipasi.
Baca Juga: Menu Diet Saat Puasa Selama 30 Hari, Murah dan Mudah Didapat Sekaligus Mengenyangkan
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR