Cukupi kebutuhan cairan dengan minum setidaknya delapan gelas atau dua liter air per hari.
Hidrasi yang cukup dapat mencegah dehidrasi saat puasa, sekaligus mencegah Anda tergiur mengonsumsi asupan manis saat buka pasa. Air putih adalah pilihan cairan terbaik yang paling mudah diserap tubuh.
Selama puasa, Anda bisa mengatur pola konsumsi air putih dengan dua gelas saat membatalkan puasa, empat gelas setelah salat magrib sampai lepas makan malam, dan dua gelas saaat sahur.
Hindari konsumsi kafein yang bersifat diuretik atau bikin Anda sering berkemih.
Di bulan Ramadhan, metabolisme tubuh melambat dan tingkat energi orang yang berpuasa praktis jadi turun.
Beberapa orang, cenderung langsung tancap gas makan berlebihan saat berbuka puasa.
Padahal, buka puasa semestinya butuh pemanasan setelah tubuh seharian berpuasa tanpa makan dan minum.
Coba berbuka puasa dengan menu takjil ringan yang sehat. Pilihannya dengan meneguk segelas air putih, satu butir kurma, dan sup sayur atau salad. Hindari berbuka puasa langsung dengan makanan tinggi karbohidrat.
Setelah shalat maghrib, jalan-jalan ringan selama lima menit atau istirahat sejenak, baru persiapan untuk makan malam dengan komposisi gizi seimbang.
Buka puasa bukanlah pintu masuk untuk menuruti semua nafsu makan yang sudah dipendam sepanjang hari.
Anda perlu bijak mengonsumsi asupan saat waktu buka puasa tiba, termasuk teknik memasak sampai pilihan menunya. Sebisa mungkin hindari semua menu yang dimasak dengan cara digoreng.
Baca Juga: Tips Kuat Puasa dengan Olahraga, Pilih Waktu dan Jenis Olahraga yang Tepat agar Tidak Gampang Haus
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR