SajianSedap.com - Sampai tahun ini, diet Mediterania masih dianggap sebagai diet terbaik di dunia karena manfaatnya untuk kesehatan dan menurunkan berat badan.
Diet ini terpilih menjadi metode diet terbaik untuk tahun 2022.
Penghargaan ini menjadi yang kelima kalinya berturut-turut berdasarkan hasil pemeringkatan tahunan untuk diet-diet terbaik yang dilakukan oleh U.S. News & World Report.
Lantas diet Mediterania menjadi "primadona" di kalangan pegiat kebugaran. Para ahli menilai, pola diet ini berkelanjutan untuk dilakukan jangka panjang.
Diet mediterania berkisar pada menu makan masyarakat sekitar Laut Tengah yang didominasi buah buahan, sayuran, biji-bijian, makanan laut, dan lemak sehat.
Meski demikian, banyak orang Indonesia ragu untuk menerapkan pola diet ini karena khawatir kesulitan mendapatkan jenis makanan yang dianjurkan.
Sebab berasal jauh di Eropa sana yang mungkin banyak tak dapat kita temukan di Indonesia.
Padahal sebenarnya gaya makan ini juga bisa kita adopsi dengan menu makanan Indonesia.
Tentunya makanan yang kita konsumsi tak kalah lezat sekaligus bermanfaat untuk kesehatan. Lihat berikut ini.
Ulfa Teni Safira, S.Gz, ahli gizi Dietela, layanan konsultasi diet online di Indonesia, membenatkan jika diet mediterania termasuk salah satu yang baik untuk dijalani.
"Nah kalau diimplementasikan ke menu-menu lokal, pastinya sih menu Indonesia yang banyak sayur dan olahan kacang-kacangan dengan minim minyak," jelasnya kepada Kompas.com.
Baca Juga: Tips Diet Ala Jisoo BLACKPINK Agar Tubuh Tetap Ramping, Tidak Menyiksa dan Tetap Bisa Makan Enak
Ia menjelaskan, menu diet mediterania biasanya menjadi minyak maupun buah zaitun serta ikan sebagai sumber lemak dominan.
Akan tetapi, buah tersebut jarang dijumpai di Indonesia sehingga alternatifnya adalah meningkatkan konsumsi ikan agar asupan omega-3 lebih memadai.
Dalam piramida makanan diet mediterania yang berlaku, asupan karbohidrat tinggi serat dan lauk nabati berupa kacang atau biji-bijian berada di paling bawah.
Ulfa mengatakan itu bermakna jika menu tersebut yang sebaiknya paling banyak dikonsumsi jika ingin menjalani diet ini.
"Diikuti sama lauk hewani rendah lemak (ikan-ikanan, seafood), baru deh lauk hewani lemak sedang-tinggi," urainya.
Urutan teratas yakni daging merah dan makanan manis yang artinya sebaiknya jarang sekali dikonsumsi.
Jika diaplikasikan untuk menu makanan Indonesia, Ulfa berpendapat jika diet mediterania bisa diwujudkan dalam berbagai variasi.
Misalnya saja gado-gado, lotek, pecel, urap, dan ketoprak asalkan bumbu kacangnya jangan sampai berlebihan.
"Bisa juga soto ayam, tapi dibuat sayurannya ekstra, bukan hanya jd topping," pesannya.
Diet tetap akan bermanfaat meskipun kita makan bumbu kacang yang digoreng selama porsinya terjaga.
Baca Juga: Tips Diet Ala Jisoo BLACKPINK Agar Tubuh Tetap Ramping, Tidak Menyiksa dan Tetap Bisa Makan Enak
"Soalnya kan dalam sehari kita punya jatah konsumsi minyak, nah kalau makan model pecel/gado-gado kan bahan makanannya biasanya rebus/kukus/mentah tuh yg artinya lemaknya sedikit, makanya boleh tambahan lemaknya dari kacang goreng di bumbu kacang," jelas Ulfa.
Selain itu, sumber ikan omega-3 yang juga penting dalam diet mediterania tak hanya sebatas salmon saja.
Ulfa menambahkan, ada pilihan lain yang tak kalah lezat, terjangkau dan lebih mudah dijumpai di pasar tradisional seperti ikan tenggiri, ikan kembung, ikan sarden, dan ikan lele.
Masih banyak orang percaya bahwa untuk berhasil diet, maka harus membatasi asupan karbo.
Kendati sumber karbohidrat beragam jenisnya, nasi putih adalah sumber karbo utama yang biasanya dihindari saat diet.
Disampaikan Shiela, dirinya sendiri sangat sering ditanyai mengenai apakah diet itu memang baiknya tidak boleh makan nasi atau karbohidrat.
Ia pun dengan tegas menjawab bahwa pernyataan itu salah, karena kita masih sangat membutuhkan nutrisi karbohidrat untuk tubuh.
Karbohidrat pada dasarnya akan diubah oleh tubuh menjadi sumber energi utama, yang bisa membantu kita bergerak aktif, berpikir, dan semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Selain itu, asupan karbohidrat harus cukup sesuai kebutuhan masing-masing individu.
Sebab, jika berlebihan juga justru membuat tubuh menjadi tidak fit, tidak semangat, bahkan dalam kondisi terburuhnya bisa menyebabkan berbagai penyakit di dalam tubuh, termasuk diabetes melitus.
Hal ini juga berlaku untuk pasien dengan penyakit kencing manis atau diabetes.
“Pasien kencing manis itu boleh mengonsumsi karbohidrat, tapi memang disarankan karbohidrat yang kompleks dan menghindari karbohidrat yang sederhana,” jelasnya.
Asalkan, kata Shiela, takaran atau porsi asupan karbohidrat disesuaikan dengan kondisi pasien dan faktor lainnya, seperti obat-obatan yang dikonsumsi pasien untuk menurunkan kadar gula darah tubuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Panduan Diet Mediterania dengan Menu Makanan Indonesia
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR