“Saat dioptimalkan, faktor-faktor ini bekerja sama untuk memberikan pembersihan yang baik, kata Gagliardi. Terlalu banyak deterjen tidak pernah membuat lebih bersih".
Busa berlebih diketahui dapat menahan kotoran yang ditarik dari pakaian dan tersangkut di area yang tidak selalu bersih, seperti di bawah kerah, yang menyebabkan penumpukan bakteri.
Terlalu banyak busa mencegah pencucian yang baik dengan melindungi pakaian agar tidak bergesekan satu sama lain.
Padahal, gesekan inilah yang membantu membuat pakaian menjadi sebersih mungkin.
Jadi, penggunaan deterjen ekstra atau berlebihan tidak membuat pakaianmu lebih bersih, tetapi bisa membuatnya lebih kotor.
Pahami apa yang sebenarnya dilakukan bahan detergen saat mencuci juga mencerahkan.
Deterjen yang baik dimulai dengan pembangun, surfaktan dan agen anti-redeposisi, yang semuanya bekerja sama untuk melembutkan air sehingga agen pembersih dapat menghilangkan kotoran dan kemudian menahannya di air cucian, sekaligus menjaga agar kotoran tidak mengendap kembali ke pakaian.
Deterjen juga harus memiliki enzim yang memecah noda protein untuk memudahkan bahan pembersih menghilangkannya.
Lalu, seberapa banyak deterjen yang digunakan saat mencuci?
Saran terbaik adalah dengan memeriksa petunjuk pada kemasan deterjen, yang biasanya memberitahumu jumlah minimum yang kamu butuhkan untuk muatan ukuran rata-rata pencucian, baik untuk pakaian kotor sekali pun.
Kebanyakan orang suka tidak memerhatikan takaran detergen yang mereka gunakan saat mencuci dan sering mengira-ngira saja, sehingga takarannya bisa menjadi kurang dan berlebihan.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR