Pandhit Adinugraha pemilik usaha Peyek Mbok Jum menjelaskan bahwa di tempat usahanya penggorengan peyek ini dilakukan dua kali.
Hal tersebut membuat tekstur peyek tipis, kering, dan tidak terlalu berminyak.
"Untuk menggorengnya biar bisa tipis, kami tidak sekali goreng, tapi ada beberapa kali. Gorengnya sendiri enggak sekali proses, biar dia tipis, bisa kering, dan minyaknya itu enggak nempel atau atus," jelasnya kepada Kompas.com.
Meniriskan peyek tidak cukup dengan serok saja. Setelah diangkat dari minyak, letakkan peyek di peniris kemudian tuang pelan di baskom atau nampan yang telah dialasi kertas atau tisu dapur.
Cara ini dapat membantu menyerap minyak yang tersisi di permukaan peyeknya. Sehingga membuatnya teksturnya renyah dan tidak berminyak.
Di resep yang Anda gunakan, tepung apa yang dipakai? Kebanyakan pasti pakai tepung beras betul?
Ya, tepung beras memang bahan utama pembuatan peyek.
Tapi ketahuilah, tepung beras punya karakteristik jadi keras seperti batu setelah dingin.
Jadi, adonan peyek harus ditambahkan tepung sagu lagi. Tepung sagu akan menghasilkan peyek yang renyah dan tidak keras.
Tanpa tepung sagu, rempeyek bisa menjadi keras teksturnya.
Sebaliknya, jika kebanyakan tepung sagu, rempeyek bisa jadi rapuh dan mudah hancur.
Baca Juga: Tips Membuat Peyek Agar Hasilnya Renyah dan Tak Berminyak, Simak 6 Langkah ini
Untuk tambahan tepung sagunya, tak perlu terlalu banyak. Untuk 100 gram tepung beras, cukup tambahkan 1 sendok makan tepung sagu saja.
Dijamin, hasilnya jadi beda banget.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Cara Goreng Peyek agar Renyah dan Tidak Berminyak, Tips dari Koki
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR