SajianSedap.com - Siapa yang sering merasa masih lapar padahal sudah makan banyak?
Pasti banyak orang yang merasakan hal tersebut, terutama di pagi hari.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal ini bisa terjadi pada siapa saja.
Berikut 8 penyebab yang membuat perut masih lapar walau sudah makan.
Salah satunya dari gaya makan seseorang.
Melansir lispine.com, rasa lapar adalah cara tubuh memberi tahu otak bahwa Anda membutuhkan lebih banyak makanan.
Ini sebenarnya hasil dari berbagai interaksi kompleks antara saluran pencernaan, hormon, dan sistem saraf.
Sayangnya, banyak hal yang dapat mengganggu sistem yang kompleks ini.
Berikut daftar penyebabnya.
Sebuah studi Universitas Cambridge mengikuti 6.764 orang dewasa selama hampir 4 tahun dan menemukan bahwa mereka yang biasanya makan 300 kalori atau kurang untuk sarapan mengalami kenaikan berat badan dua kali lipat dibandingkan mereka yang makan 500 kalori atau lebih.
Dipercayai bahwa makan sarapan besar membantu mengatur gula darah sepanjang hari, yang menyebabkan tubuh terhindar dari rasa lapar.
Para peneliti merekomendasikan makan persentase yang lebih besar dari kalori harian saat sarapan dan persentase yang lebih rendah selama sisa hari itu untuk membantu mengendalikan rasa lapar dan kelebihan berat badan.
Gejala dehidrasi sebenarnya bisa meniru rasa lapar.
Anda mungkin mengalami kelelahan, sakit kepala, atau kesulitan berkonsentrasi hingga perut keroncongan.
Bisa jadi itu semua karena tubuh mengalami dehidrasi parah.
Gejala-gejala ini dapat dengan mudah muncul ketika tingkat cairan normal tubuh Anda turun hanya 1 atau 2 persen.
Jadi, tepat setelah makan, ambil segelas air sebagai gantinya.
Bahan kimia bisphenol A (BPA) umumnya ditemukan di lapisan makanan kaleng, di mana bahan ini akan larut ke dalam makanan.
BPA diketahui menyebabkan obesitas, di antara masalah kesehatan lainnya.
Peneliti Universitas Harvard percaya ini karena BPA menyebabkan lonjakan hormon leptin, yang dapat menyebabkan tubuh membutuhkan makanan.
Sumber makanan BPA lain yang harus diperhatikan termasuk kaleng soda dan bir, botol air yang dapat digunakan kembali dan wadah penyimpanan lainnya, dan makanan restoran karena berbagai bahan kemasan yang digunakan banyak restoran.
Baca Juga: Resep Ikan Tuna Goreng Dedaunan, Rasa Dan Aroma Sedapnya Bikin Perut Lapar Terus
Selain BPA, sirup jagung fruktosa tinggi yang terkandung dalam banyak minuman bersoda bisa menimbulkan masalah.
Fruktosa dikenal mengurangi aliran darah dan aktivitas di daerah otak yang mengatur rasa lapar.
Ini juga menghambat fungsi hormon yang memberi tahu tubuh bahwa Anda sudah kenyang.
Menariknya, ini tidak berlaku untuk makanan lain seperti buah, sayuran, dan bahkan gula meja.
Ini semua mengandung jumlah glukosa dan fruktosa yang seimbang, dan glukosa diketahui menghasilkan perasaan puas dan kenyang, sedangkan fruktosa tidak.
Perhatikan sirup jagung fruktosa tinggi pada label bahan makanan lain seperti sereal, makanan ringan, bumbu, permen, saus salad, dan banyak makanan siap saji lainnya.
Perut mengirimkan sinyal hormonal ke otak untuk memberitahukannya saat kita suda kenyang.
Tetapi dapat dengan mudah memakan waktu hingga 20 menit untuk 'mendaftarkan' sinyal-sinyal ini.
Jadi, jika menghabiskan makanan dalam waktu singkat, kita akan terus merasa lapar dan makan berlebihan sebelum rasa kenyang muncul.
Beri diri Anda setidaknya 20 hingga 30 menit untuk makan dan nikmati makanan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa makan perlahan dapat menghasilkan makan lebih sedikit kalori dan merasa lebih puas secara keseluruhan.
Seberapa cepat makanan dicerna memengaruhi rasa kenyang.
Serat mampu bertahan di perut lebih lama dari karbohidrat dan gula sederhana, yang meningkatkan rasa kenyang untuk waktu yang lebih lama.
Serat juga rendah kalori, yang membuatnya lebih disukai daripada lemak dan beberapa makanan lain yang lebih lama dicerna.
Untuk memanfaatkannya, cobalah mengisi piring Anda dengan makanan berserat tinggi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian daripada makanan olahan.
Minum banyak air akan membuat Anda tetap terhidrasi dan mengurangi rasa lapar.
Terkadang kita makan karena berbagai alasan psikologis dan sosial.
Kita mungkin terpicu untuk makan karena stres, atau sebagai cara untuk mengatasi emosi yang sulit.
Kita mungkin makan sebagai bagian dari pertemuan sosial, atau mungkin karena tekanan sosial.
Kebosanan dan makan sembarangan bisa menjadi masalah lain.
Jika kita makan berlebihan atau membuat pilihan makanan yang buruk karena alasan emosional atau sosial, sebaiknyamulai mengubah pola ini.
Cobalah untuk lebih sadar akan waktu Anda makan ketika Anda bahkan tidak lapar.
Kondisi medis tertentu dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar yang tidak biasa, seperti diabetes, kehamilan, cacing pita, masalah tiroid, atau bahkan pengaruh beberapa obat.
Jika merasa lapar setelah makan adalah masalah yang terus-menerus Anda alami, bicarakan dengan dokter untuk mengetahui apakah ada diagnosis yang mendasari penyebab rasa lapar yang tidak disadari.
KOMENTAR