Dikutip dari kantor berita AFP, pusat peringatan Pasifik yang dibantu PBB mengatakan bahwa ancaman tsunami sebagian besar telah berlalu.
Pihak berwenang Kepulauan Solomon juga menyatakan, ancaman tsunami telah berlalu tetapi mendesak agar tetap berhati-hati.
"Kami perkirakan akan ada gempa susulan sehingga orang-orang harus tetap waspada di sekitar gedung dan bangunan tinggi karena besarnya gempa," kata David Hiba Hiriasia, direktur Layanan Meteorologi Kepulauan Solomon.
"Ini (gempa) besar," kata Joy Nisha, resepsionis di Heritage Park Hotel di ibu kota Honiara, kepada AFP.
"Beberapa barang di hotel jatuh. Semua orang tampak baik-baik saja, tapi panik," tambahnya.
Reporter AFP di ibu kota mengatakan, goncangan itu berlangsung sekitar 20 detik.
Listrik padam di beberapa wilayah kota, dan orang-orang meninggalkan kantor mereka lalu mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Menurut data PBB, sekitar 20.000 orang tinggal dalam jarak 50 kilometer dari pusat gempa.
Kepulauan Solomon yang luas di Pasifik Selatan dihuni sekitar 800.000 orang.
Gempa Solomon terjadi tepat setahun setelah kerusuhan anti-pemerintah yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan kerusakan senilai puluhan juta dollar AS.
Baca Juga: Hampir Gak Ada yang Tahu, Makan Semangka Ternyata Bisa Bikin Pria 'Betah' di Atas Ranjang
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | kompas,Adjar.id |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR