Polifenol dalam terong dapat membantu melindungi tubuh dari kanker.
Antosianin dan asam klorogenat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Dalam jangka panjang, ini dapat membantu mencegah pertumbuhan tumor dan penyebaran sel kanker.
Antosianin dapat membantu mencapai hal ini dengan mencegah pembentukan pembuluh darah baru di tumor, mengurangi peradangan, dan memblokir enzim yang membantu penyebaran sel kanker.
2. Meningkatkan dan menjaga fungsi kognitif
Temuan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa nasunin, antosianin dalam kulit terong, dapat membantu melindungi membran sel otak dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Nasunin juga membantu mengangkut nutrisi ke dalam sel dan mengeluarkan limbah
Antosianin juga membantu mencegah peradangan saraf dan memperlancar aliran darah ke otak.
Ini dapat membantu mencegah kehilangan ingatan dan aspek lain dari penurunan mental terkait usia.
Percobaan laboratorium telah menunjukkan bahwa nasunin dapat mengurangi pemecahan lemak di otak, suatu proses yang dapat menyebabkan kerusakan sel.
3. Kolesterol darah
Terong mengandung serat, dan ini dapat bermanfaat bagi kadar kolesterol.
Secangkir kubus terong matang, dengan berat 96 gram (g), mengandung sekitar 2,4 g serat.
Hasil studi tahun 2014 pada hewan pengerat menunjukkan bahwa asam klorogenat, antioksidan utama dalam terong, dapat menurunkan kadar lipoprotein densitas rendah, atau kolesterol "jahat", dan mengurangi risiko penyakit hati berlemak nonalkohol.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Simpan Terong Iris biar Tidak Cepat Hitam
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR