SajianSedap.com - Mentega dan margarin merupakan salah satu bahan makanan yang umum digunakan untuk berbagai olahan.
Terutama untuk membuat kue atau roti, kedua bahan cukup sering dipakai.
Meski sering dipakai untuk membuat berbagai macam olahan, namun sebagian orang awam kerap menyamakan keduanya.
Memang secara kasat mata, margarin dan mentega terlihat sama.
Bahkan tak jarang beberapa orang tidak bisa membedakannya.
Meski terlihat sama, namun mentega dan margarin itu beda loh.
Jadi jangan sampai salah ya Sase Lover!
Perbedaan ini pun berkaitan dengan bahan dasar dan kegunaan dari kedua bahan ini.
Jadi jika salah membeli tentu olahan Anda akan berbeda.
Lantas apa bedanya mentega dan margarin?
Berikut ulasan lengkapnya untuk Anda.
Perbedaan Mentega dan Margarin
Jika dilihat sekilas, mentega dan margarin memang produk yang sangat mirip.
Keduanya sering terlihat sama dan bisa jadi Anda sering dapat menggunakannya secara bergantian.
Namun perlu Anda ketahui bahwa keduanya adalah bahan makanan yang berbeda.
Dikutip dari Tas of Homer, mentega atau juga dikenal dengan istilah butter adalah produk susu yang terbuat dari susu atau krim.
Mentega dibuat ketika krim diaduk dengan kuat, yang menyebabkan padatan (lemak mentega) dan cairannya (susu mentega) terpisah, dan pada akhirnya menghasilkan produk padat yang Anda semua kenal dan sukai.
Baik asin atau tawar, rasa mentega yang enak tidak ada duanya, dan karena bahan dasarnya serta pengolahannya yang mudah, mentega dapat dengan mudah dibuat di rumah.
Mentega harus mengandung setidaknya 80% lemak untuk dijual secara komersial, dan persentase sisanya terdiri dari air dan protein susu.
Margarin, di sisi lain, terbuat dari minyak, air, garam, dan beberapa bahan tambahan seperti pengemulsi.
Nah margarin ini biasanya tidak mengandung produk susu sama sekali.
Baca Juga: Jangan Keliru Beli, Ini Perbedaan Daun Seledri dan Daun Ketumbar, Fungsinya Juga Beda
Margarin dibentuk melalui proses kimia yang rumit dan karenanya bukan sesuatu yang bisa Anda buat di rumah.
Secara hukum, itu juga harus mengandung setidaknya 80% lemak, meskipun produsen dapat menguranginya dengan menyebut produk mereka mengandung lemak
Semuanya bermuara pada jenis lemak yang terlibat.
Sebagai produk hewani, mentega memiliki kadar kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi yang tidak ada dalam margarin.
Margarin, di sisi lain, memiliki lebih banyak lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal (jenis yang baik!), tetapi juga sering mengandung lemak trans (jenis yang sangat buruk!).
Komposisi masing-masing menjelaskan mengapa mentega jauh lebih padat daripada margarin pada suhu kamar, karena lemak jenuh membuat ikatan padat yang tetap kaku sampai panas diterapkan.
Itu sebabnya Anda bisa menyimpannya di rak biasa.
Meskipun sebagian besar pembuat roti dan juru masak lebih menyukai mentega karena rasanya yang tak tertandingi, margarin memang memiliki tempatnya tersendiri.
Karena kandungan airnya yang tinggi, makanan yang dipanggang dengan margarin biasanya memiliki tekstur yang lebih lembut.
Mentega dan margarin mungkin memiliki kesamaan, tetapi pada dasarnya berbeda. Mengetahui bagaimana masing-masing diterapkan dengan baik akan menghasilkan lebih banyak kesuksesan dapur dan banyak makanan.
Dikutip dari Kompas, perbedaan mentega dan margarin ini juga terletak pada nilai gizi yang terkandung.
Baca Juga: Sebelum Beli, Ketahui Dulu Perbedaan Mesin Cuci Bukaan Atas dan Bukaan Depan Agar Tak Salah Pilih
Mentega mengandung sejumlah nutrisi yang tidak ditemukan pada makanan lainnya.
Misalnya, mentega yang dibuat dari susu sapi yang diberi makan rumput akan mengandung vitamin K2, vitamin yang dapat memperbaiki kesehatan tulang.
Selain vitamin K2, mentega dari bahan dasar yang baik ini juga mengandung asam lemak CLA, Butyrate, dan Omega 3.
Akan tetapi, mentega yang terbuat dari susu sapi yang diberi pakan dedak, nutrisi yang terkandung lebih sedikit.
Meski kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh, namun mentega juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi, sehingga konsumsinya harus dibatasi.
Sedangkan margarin kaya akan lemak tak jenuh ganda.
Studi menunjukkan bahwa makan lemak tak jenuh ganda sebagai pengganti lemak jenuh dapat mengurangi risiko terjadinya masalah jantung.
Meski demikian, banyak margarin yang mengandung lemak trans tinggi yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis.
Nah untuk itu jangan sampai keliru ya Sase Lovers!
Source | : | Taste of Home |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR