Selain itu, lele yang tidak dipelihara di peternakan, bisa saja rentan menyebabkan kanker.
Sebab, bisa jadi ada paparan polusi dari perairan tempat lele hidup.
Baca Juga: Cara Cepat Menghilangkan Bau Amis Bekas Ikan dan Daging di Freezer Pakai Bahan Dapur
2. Membeli dan mengolah ikan lele
Cari lele yang masih segar dan tidak mengeluarkan bau amis, darah, atau perubahan warna.
Apabila ikan lele tidak langsung diolah, simpan di lemari pendingin atau freezer untuk menjaga kualitasnya.
Untuk memprosesnya, salah satu resep yang paling umum adalah membuat lele goreng.
Sebisa mungkin, gunakan minyak yang sehat seperti canola oil.
Pastikan tidak menggunakan minyak bekas, minyak yang sudah terkena suhu tinggi.
Jangan lupa bersihkan lele sebelum diolah.
3. Daging ikan lele bertekstur lembek
Daging ikan yang keras ini bisa mengindikasikan pakan yang ia konsumsi.
Misalnya daging ikan yang lembek, bisa jadi ikan tersebut mengonsumsi jeroan.
4. Pergerakan ikan pasif
Anda pastikan untuk membeli ikan yang masih hidup.
Amati pergerakannya, ikan yang pergerakannya lincah lebih disarankan untuk dikonsumsi daripada ikan yang pegerakannya pasif.
Baca Juga: Begini Cara Mengolah Ikan Tongkol agar Tidak Gatal Dimulut, Ini Kuncinya
5. Ada kerusakan fisik
Salah satu standard dari kementerian kelautan tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB), disebutkan bahwa karamba dan jaring ikan haruslah dalam kondisi yang baik.
Sehingga, lele akan hidup dan dijaga dalam kondisi yang tidak menyebabkan kerusakan fisik atau kontaminasi.
Nahitulah cici-ciri lele tak layak kosnumsi yang sebaiknya Anda perhatikan ya.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Penulis | : | Konten Grid |
Editor | : | Grid Content Team |
KOMENTAR