"Itu artinya, kopi yang kita minum di sore hari mungkin tidak akan melewati sistem tubuh kita hingga pukul 1 malam."
Jones pun mengaku kelelahan tanpa kafein, dan memperkirakan dirinya bisa tidur malam dengan baik.
Sayangnya, ia tidak melihat adanya perbaikan nyata pada kualitas tidur selama minggu pertama.
Sementara itu, rasa lelah serta keinginannya untuk minum kopi di siang hari terus berlanjut.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Tidak merasakan dampak positif berhenti minum kopi
"Tidak ada waktu di mana saya tidak memikirkan tingkat energi saya secara negatif," papar dia.
"Saya belum begitu fokus dalam pekerjaan, saya belum disiplin dalam diet atau pergi ke gym," katanya.
"Itu membuat saya menyadari betapa saya bergantung pada kafein untuk menjaga tingkat energi pada tingkat yang fungsional."
Sebagai pengganti, ia mulai mencoba cara alternatif untuk meningkatkan energi dalam rutinitas sehari-hari.
Cara yang dilakukannya mencakup tidur siang, menghidrasi tubuh, meningkatkan detak jantung melalui olahraga, makan teratur, hingga mandi air dingin di pagi hari.
Pada akhir bulan, Jones tidak mampu mengidentifikasi manfaat apa pun dari berhenti mengonsumsi kafein, kecuali menghemat uang untuk minuman dan camilan yang sering dia beli selama pergi ke kedai kopi.
Karena itu, kembali mengonsumsi kafein dalam jumlah moderat, dan membatasi asupan kafein pada pukul dua siang.
Cara ini ternyata memberikan dampak positif bagi Jones, baik menyangkut tingkat energi di siang hari maupun kualitas tidurnya.
"Saya benar-benar tidak melihat manfaat apa pun dari berhenti total mengonsumsi kafein," tegas Jones.
"Kafein bisa disalahgunakan jika kita mengonsumsi terlalu banyak, tetapi pengalaman ini menegaskan betapa hebatnya kafein jika dikonsumsi secara tepat."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebulan Berhenti Minum Kopi, Pria ini Ungkapkan Hasilnya".
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR