SajianSedap.com - Belum usai berurusan dengan corona, dunia kini dihadapkan salah satu penyakit cacar monyet.
Masyarakat juga dikejutkan setelah satu suspek cacar monyet sudah berada di Indonesia.
Walau dipastikan Pemprov Jateng kalau pasien tersebut hasilnya negatif, masyarakat diminta waspada akan cacar monyet.
Belum lagi keyakinan para pakar kalau cacar monyet sudah masuk ke Indonesia.
Hal ini lantaran pelonggaran yang dilakukan sejumlah negara termasuk Indonesia, membuat potensi masuknya cacar monyet cukup besar.
Selain orang dewasa, masyarakat juga diwajibkan waspada cacar monyet terhadap anak kecil atau bayi.
Kasus anak kecil terpapar cacar monyet sudah terjadi di Amerika Serikat.
Untuk itu, para ibu diminta berhati-hati kalau anak-anak memiliki tanda berikut ini.
Anak terpapar cacar monyet
Melansir artikel Prenagencom, penularan cacar monyet pada bayi dapat terjadi melalui percikan air liur penderita, yang masuk ke tubuh melalui hidung, mata, mulut, serta luka pada kulit.
Selain itu, penularan dapat juga terjadi melalui benda yang terkontaminasi seperti alat makan serta pakaian.
Pada bayi, cacar monyet juga dapat ditularkan melalui orang sekitar yang kontak dengan bayi.
Awalnya, penularan cacar monyet terjadi dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan.
Kemudian penularan dapat terjadi juga akibat terkena cairan tubuh dari hewan yang terkontaminasi.
Namun saat ini penularan cacar monyet berkembang menjadi manusia ke manusia melalui berbagai media.
Gejala cacar monyet pada bayi muncul 5-21 hari sejak penderita terinfeksi virus. Beberapa gejala awal tersebut meliputi:
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
- Demam
- Letih atau lemas
- Menggigil
- Rewel
- Sakit kepala dan nyeri otot
Adanya pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, kaki, dan selangkangan.
Setelah gejala awal muncul selama kurang lebih 1-3 hari, setelah itu muncul ruam di wajah yang menyebar ke bagian tubuh lain seperti lengan, tungkai, dan wajah.
Ruam pada kulit berkembang menjadi bintil berisi cairan yang pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok. Ruam pada kulit tersebut akan bertahan selama kurang lebih 2-4 minggu.
Cara mencegah
Cacar monyet pada bayi merupakan penyakit yang jarang terjadi, namun jika terlanjur terinfeksi, dapat menimbulkan penyakit yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan agar cacar monyet pada bayi tidak terjadi.
Beberapa langkah pencegahan cacar monyet pada bayi antara lain:
- Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan, menyentuh hidung dan mata, serta menyentuh bayi.
- Setelah mengganti atau mencuci popok bayi, segera cuci tangan hingga bersih.
- Hindari berbagi alat makan dan sprei dengan orang lain.
- Cuci peralatan makan dan minum bayi sampai bersih sebelum memberikannya pada bayi.
- Semprot ruangan serta peralatan bayi dengan menggunakan desinfektan agar terhindar dari bakteri dan virus.
- Cara paling utama untuk mencegah penularan cacar monyet pada bayi adalah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan tupai.
Selain itu pemberian vaksin cacar monyet juga efektif dalam mencegah penularan cacar monyet.
Ibu juga perlu memastikan bahwa hewan peliharaan di rumah tidak terinfeksi cacar monyet agar tidak menularkan virus ke bayi dan orang sekitar.
Jadi mulai sekarang, para ibu wajib waspada dengan tanda-tanda di atas.
KOMENTAR