SajianSedap.com - Menjelang Idul Adha, konsumsi daging di sebagian besar daerah di Indonesia pasti meningkat.
Culture atau budaya orang Indonesia pasti lebih menyukai daging sapi dibandingkan domba dan kambing.
Padahal, makan daging domba, khususnya daging domba Australia itu sangat bergizi dan sehat untuk tubuh, loh!
Hal ini tentu saja dengan takaran yang sesuai atau tak berlebihan.
Maka dari itu, True Aussie Lamb mengedukasi tentang keunggulan daging domba Australia, dan perbedaannya dengan daging kambing.
Dalam acara ini, hadir Executive Chef Stefu Santoso dari Aprez Resto, Emilia Achmadi selaku Pakar Nutritionist dan Siti Nuraini selaku Trade Development Manager MLA.
Pada kesempatan ini, Chef Stefu Santoso mengedukasi tentang perbedaan daging domba dan daging kambing.
Tak hanya itu, Chef Stefu juga memberikan keunggulan dari daging domba Australia dengan lainnya.
Apa saja?
Baca Juga: Garang Asem Ayam Recipe, Soul-Satisfying Food That Warm You up on Cold Nights
Perbedaan Daging Domba dan Kambing
Di Indonesia sendiri, menurut Chef Stefu Santoso bahwa masyarakat lebih familiar dengan daging kambing daripada daging domba.
Mereka sering menyebut daging domba sama dengan kambing.
Padahal, ada perbedaan antara daging domba dan kambing, loh!
Menurut Chef Stefu Santoso, dari perbedaan hewan saja, domba lebih memiliki banyak bulu dibandingkan dengan kambing.
"Domba dengan kambing itu berbeda.Dan mereka adalah jenis hewan yang berbeda.
Domba itu berbulu lebat, lalu kalau bahasa inggrisnya domba itu adalah sheep , kambing itu adalah goat." ujarnya dalam acara Lambassdor di Resto Al Nafoura, Le Meridien Hotel, Rabu (29/6/2022).
Tak hanya itu, Chef dari Aprez Resto ini juga menyebutkan bahwa bau dari daging domba tidak akan setajam dari daging kambing kebanyakan.
Baca Juga: MLA Kembali Gelar The Great Steak Escape, Gandeng 24 Executive Chef dari Restoran Steak Ternama
Keunggulan Daging Domba Australia
Selain itu, Chef Stefu juga memberitahukan tentang keunggulan dari daging domba Australia.
Menurutnya, daging domba Australia ini bagus dan tidak memiliki aroma sekuat daging kambing karena berasal dari pakan atau makanannya dan juga dari proses pemotongannya.
"Kenapa dia (daging domba Australia) bagus dan kok aromanya tidak sekuat seperti kambing, karena sebenarnya berasal dari pakannya, atau makanannya.
Jadi makanannya itu karena ini hewan ternak makanannya itu bener-bener dijaga tidak boleh sembarangan, dia memang akan makan rumput pada awalnya, kemudian nanti akan diberikan makanan lain sesuai dengan peternak." lanjut Chef Stefu.
Ia menyebutkan bahwa domba Australia diperlakukan dengan standard kesejahteraan hewan dan pemotongannya sesuai dengan syariat hukum Islam, sehingga menghasilkan kualitas yang terbaik.
Porsi Daging Domba per Minggu
Di kesempatan ini juga, Emilia Achmadi sebagai pakar nutrisionist memberikan porsi yang pas saat akan memakan daging domba.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Menurut Emilia, orang sehat pada umumnya hanya boleh makan 450 - 550 gram per minggu.
"In general, untuk orang sehat antara 450 – 550 gr, komorbid lebih rendah. 450-550 gr itu untuk seminggu.
Berapa potong misalnya? Standart serving size itu setelapak tangan itu sekitar 100 gr. Jadi 450-550 gr itu per minggu bukan per hari, itu untuk orang sehat." jelas Emilia.
Emilia juga tak setuju kalau menanggap daging domba itu tidak sehat.
Daging domba akan jadi tak sehat dari seberapa kita makan daging domba per gram dalam seminggu.
"Jadi kalau orang bilang makan daging domba atau makan daging merah gak sehat, saya akan tanya berapa banyak Anda makan? Kalau setiap makan ada daging merahnya, karena saya punya klien yang makannya 400 gr setiap hari sebelum ketemu saya, ya tentulah akan punya masalah." tuturnya yakitn.
Kenapa kita harus makan daging domba Australia?
Tak hanya itu, Siti Nuraini selaku Trade Development Manager MLA, memberikan edukasi tentang kenapa kita harus memakan daging domba Australia ini.
Menurut Nuraini, domba dan sapi dari Australia sendiri diternakkan dengan sangat sehat dan terawat, karena memiliki lahan dan padang rumput luas, juga udaranya segar.
Baca Juga: Jakarta Beef up Fest 2021, Dukungan MLA untuk Food Service di Tengah Pandemi
"Kita tau benua Australia itu kan besar ya, daging sapi dan domba Australia diternakkan dengan lingkungan yang memang luas, padang rumputnya luas, udaranya segar," katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa populasi ternak sapi di Australia dengan populasi manusia di sana sama.
"Karena populasi ternak sapi Australia, dan populasi manusia sama. Kalau misalnya 27 juta populasi manusia, 27 jt ternak sapi. Sedangkan populasi domba lebih besar dari populasi sapi sekitar 72 juta.
Jadi dengan lahan yang luas otomatis kan sapi dan dombanya mereka istilahnya lari-lari kaya bebaslah gitu. Bebas dan karena udara yang bersih juga, air yang segar, rumput-rumput yang juga natural, alami menjadi nutrisi dari sapi dan domba tersebut," lanjutnya lagi.
Proses Penyembelihan yang Halal
Tak hanya itu, manager MLA ini juga menyebutkan bahwa proses penyembelihan domba ini dilakukan dengan halal dengan penyembelih orang muslim bersertifikat.
"Prosesnya juga halal, kalau ngomongin halal semua tempat penyembelihan itu mereka itu harus punya penyembelih muslim yang bersertifikat.
Jadi asosiasi halal body di sana, bekerja sama dengan halal body di Indonesia dan di semua negara eksporting country yang muslim, karena kan halal Indonesia, halal Malaysia, halal Singapura beda. Mereka punya standar halal beda-beda," tutup Nurani
Temukan informasi lebih lanjut tentang program seru dari MLA selanjutnya dengan follow Instagram @trueaussieid, Youtube True Aussie Indonesia Official dan website www.trueaussiebeefandlamb.id dan www.lambassador.asia (*)
Baca Juga: Melihat Produksi Daging Sapi Australia bersama MLA
KOMENTAR