SajianSedap.com - Masih ingatkah Anda komedian Empat Sekawan, Qomar?
Nama Qomar dan wajahnya memang tidak asing lagi wara wiri di layar kaca.
Namun sayang, kini Qomar datang dengan kabar kurang mengenakkan.
Pasalnya, Ia mengaku divonis dokter menderita kanker usus stadium 4.
Qomar pun harus berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya ini.
Bahkan, organ vitalnya sampai harus ikut dipotong demi membuang sel kanker.
Tak hanya itu saja, Qomar bahkan harus ikhlas menjalani kemoterapi selama 6 bulan lamanya.
Nah, ternyata kanker usus bisa disebabkan karena makanan sehari-hari, lo.
Salah satunya karena konsumsi daging jenis ini.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Qomar Jalani Pengobatan Kanker
Dalam tayangan di kanal Youtube Indosiar, Qomar mengabarkan kondisi kesehatannya.
Mesku terbaring sakit, Qomar masih bisa berbicara dengan lantang dan tertawa.
Ia mengaku ikhlas dalam menjalani cobaan berupa sakit yang ia idap.
"Sudah diangkat kankernya, usus besar dan usus halusnya yang ke anus, ini selama 6 bulan melakukan kemoterapi," terangnya.
Bahkan Qomar menyebut jika dirinya melakukan BAB dari lubang pinggang.
"Dan selama 6 bulan BAB dibuatkan lubang stoma, selama 6 bulan BAB bapak di pinggang sini, ngeri kalau secara fisik lihatnya," papar Qomar.
Meski sakit Qomar tetap bangga dengan apa yang sedang ia hadapi.
"Hari ini saya dapat berkah dan bangga dapat divonis oleh dokter ahli kanker ganas stadium 4," terang Qomar dengan tertawa.
"Dan ini merupakan anugerah, tidak semua orang dapat merasakan ini," tegasnya.
Meski jatuh sakit dan berjuang sembuh dari kanker, Qomar justru tak patah semangat.
Ia bahkan semangat membeberkan jika anak anaknya masih sekolah bahkan ada yang masih kecil.
Tak pantang menyerah, Qomar berdoa agar dirinya diberi kesempatan untuk melihat pernikahan cucunya kelak.
Masih jelas dan semangat saat berbincang, Qomar mengaku kan melelang semua lukisan miliknya.
"Dengan berkah kanker ganas stadium 4 c ini saya niatkan, kami niatkan lukisan-lukisan yang abah Qomar miliki di rumah akan dilelang untuk abah sumbangkan pada pejuang hebat yang sedang menghadapi kanker ganas," terangnya.
Meski dirinya sendiri sedang berjuang mati-matian untuk sembuh namun Qomar tetap ingin berbagi pada orang yang sama berjuang seperti dirinya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Pemilik nama asli Nurul Qomar tersebut adalah pelawak senior berdarah Sunda yang saat ini sudah berusia 60 tahun.
Selain terjun di dunia hiburan Qomar juga sempat ada di dunia politik dengan menjabat sebagai anggota DPR.
Sempat Qomar juga mencalonkan diri sebagai calon Bupati namun harus mengalami kegagalan.
Cara mencegah kanker usus
Kanker usus merupakan jenis kanker yang biasanya berkembang dari usus besar, atau muara akhir saluran pencernaan.
Dilansir dari laman Kemenkes, Selasa (4/5/2021) kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah penyakit yang menyerang jaringan usus besar (kolon), dan rektum (bagian usus paling bawah sampai anus atau dubur).
Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan) tahun 2018, kanker kolorektal diperkirakan merupakan kanker keempat terbanyak di dunia.
Sementara di Indonesia, kanker ini menempati urutan kedua sebagai kanker yang paling banyak diidap pria dengan jumlah kasus sebanyak 30.017 di tahun 2018.
Meski kanker usus bisa disebabkan karena faktor usia dan keturunan, penyakit ini dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup.
Berikut cara mencegah kanker usus seperti yang diidap Achmad Yurianto sebelum meninggal dunia.
1. Mengonsumsi makanan sehat
Salah satu cara utama yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker usus adalah menjaga pola makan, dengan konsumsi makanan sehat.
Dilansir dari Healthline, Senin (20/9/2021) studi menunjukkan makan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat menurunkan risiko kanker usus serta jenis kanker lainnya.
2. Hindari minuman beralkohol
Mengurangi maupun menghindari konsumsi minuman beralkohol juga dapat menurunkan risiko kanker usus besar.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di National Library of Medicine tahun 2021, konsumsi alkohol berlebihan sejak usia dewasa muda merupakan faktor risiko kanker kolorektal atau kanker usus besar.
Sebab, alkohol adalah salah satu kontributor terbesar penyebab kanker tersebut.
3. Kurangi makan daging merah dan daging olahan
Telah diketahui terlalu banyak makan daging merah serta daging olahan, dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Maka, mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan seperti steak, daging giling, sosis, dapat mencegah munculnya kanker.
Sebuah studi di Eropa 2005 yang diikuti 478.000 pria dan wanita menunjukkan, mereka yang makan daging merah sekitar 141 ram atau lebih per hari, lebih mungkin mengembangkan kanker usus besar.
4. Jaga berat badan tetap ideal
Selanjutnya adalah mengelola berat badan merupakan cara untuk mencegah kanker usus yang dapat menyerang siapa saja.
Menurut National Cancer Institute, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas sekitar 30 persen lebih mungkin terkena kanker usus besar.
Selain itu, indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar dan rektum, terutama pada pria.
Maka, menjaga berat badan disarankan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini di kemudian hari.
5. Aktif berolahraga
Olahraga teratur dapat membantu Anda mengatur berat badan, sekaligus mengurangi risiko kanker usus.
Tak hanya itu, berolahraga juga dapat meningkatkan semangat, kesehatan mental , dan membantu tidur lebih nyenyak.
Sebuah studi tahun 2019 yang dipublikasikan di World Journal of Gastrointest Oncology menemukan, aktivitas fisik tidak hanya mencegah 15 persen kanker usus, tetapi turut menurunkan risiko kematian dan kekambuhan kanker usus besar sebelum maupun sesudah diagnosis.
6. Berhenti merokok
Merokok bukan hanya menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan saja, tetapi juga memicu kanker di usus.
Disebutkan bahwa perokok aktif 50 persen lebih berisiko terkena kanker usus dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok.
Artinya, jika Anda merokok, salah satu cara untuk mengurangi risiko kanker ialah dengan mencoba berhenti.
Menurut studi yang dipublikasikan di American Association for Cancer Research tahun 2009 terhadap 180.000 orang selama 12 tahun, menunjukkan hubungan antara merokok dan risiko kanker usus besar.
Menurut studi tersebut, risiko kanker paling tinggi di antara perokok lama yang merokok.
Akan tetapi, risiko ini menurun bagi mantan perokok yang berhenti sebelum usia 40 tahun, begitupun pada orang yang tidak merokok selama lebih dari 31 tahun.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan kolonoskopi 10 tahun sekali.
Selain itu, jalani tes colok dubur, tes darah untuk memantau kadar CEA atau pertanda tumor, serta DNA feses.
Dengan begitu, risiko Anda terkena penyakit yang menjadi momok menakutkan ini dapat ditekan.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR