SajianSedap.com - Percayakah kamu kalau santan sebenarnya tidak mengandung kolesterol?
Ya, selama ini santan dikenal sebagai bahan penyebab kolesterol.
Tapi sebenarnya hal ini salah besar, lo.
Santan ternyata berubah jadi kolesterol karena kesalahan kita saat mengolahnya.
Karena itu, coba deh contek cara masak santan berikut ini supaya gak jadi kolesterol.
Dijamin, besok bisa makan sayur Lebaran sepuasnya.
Supaya Santan Tidak Jadi Kolesterol
Masakan yang ditambahkan santan memang tak bisa dipungkiri jadi lebih enak dan lebih gurih.
Tapi, banyak orang takut lantaran santan dipercaya mengandung koleseterol tinggi.
Baca Juga: Kaum Menteng, Lesser-Known Traditional Foods From Rural Indonesia Get Spotlight They Deserve
Jadi biasanya menjelang Lebaran, orang-orang akan mulai mengonsumsi obat antikolesterol.
Maklum, semua lauk Lebaran mengandung banyak santan.
Tapi sebenarnya, ada lo cara supaya santan tidak berubah jadi kolesterol.
Betul-betul kabar baik supaya kita bisa bebas makan Lebaran nanti.
Kandungan Kolesterol dalam Santan Kelapa
Pada kenyataannya, tidak ada kandungan kolesterol dalam santan kelapa, karena zat tersebut hanya bisa diproduksi oleh hewan dan tumbuhan.
Akan tetapi, santan bisa jadi biang masalah kolesterol secara tidak langsung karena metabolisme lemak di tubuh kita.
Santan mengandung banyak sekali lemak dan 90 persen di antaranya adalah lemak jenuh seperti asam laurat, asam miristat, dan asam palmitat.
Lemak jenuh inilah yang diubah menjadi kolesterol di tubuh.
Sebagian besar lembaga kesehatan di dunia berpendapat bahwa santan tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak.
Di sisi lain, banyak pula yang berpendapat sebaliknya.
Bahkan, menurut para peneliti tersebut, minyak kelapa memiliki khasiat penyembuhan.
Menurut mereka, jenis lemak yang berbahaya untuk tubuh adalah jenis minyak dengan rantai panjang.
Sementara, jenis lemak yang ada di minyak kelapa adalah lemak dengan rantai pendek hingga menengah.
Jadi, lemak pemicu kolesterolnya tidak sejahat lemak hewani.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Satu hal yang pasti, lemak yang berbahaya adalah lemak yang tidak dibakar menjadi energi.
Dibandingkan lemak hewani, lemak nabati pada santan lebih mudah dibakar agar tidak bertumpuk di dalam tubuh.
Karena kita tinggal di wilayah tropis yang banyak mengonsumsi santan lewat makanan-makanan seperti gulai, lodeh, kari, aneka minuman, dan sebagainya, cara paling mudah untuk mencegah bahaya kolesterol dalam santan adalah dengan melakukan aktivitas fisik yang cukup.
Jangan hanya melihat dari sisi buruknya.
Sebenarnya, santan juga banyak mengandung mineral dan vitamin, terutama zat besi dan vitamin B.
Namun, karena kandungan lemaknya yang tinggi itulah kita tidak boleh hanya mengandalkan kandungan vitamin dan mineral dari santan saja.
Sama seperti minyak nabati lainnya, minyak pada kelapa juga akan mudah untuk mengemulsi apabila diekstrak dengan air panas.
Oleh karena itu, jika ingin mendapatkan santan yang lebih kental, peraslah dengan air bersuhu tinggi.
Peras pula santan dari parutan kelapa yang segar karena santan merupakan jenis emulsi yang mudah rusak.
Baca Juga: Resep Ayam Santan Okra, Menu Makan Malam Berkuah Gurih yang Bikin Mudah Jatuh Hati
Kecuali untuk kue tertentu, santan segar selalu lebih baik ketimbang santan kemasan walau santan kemasan mengandung pengemulsi.
Itulah cara mencegah bahaya kolesterol dalam santan kelapa.
Mudah, bukan?
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR