Sajiansedap.com - Anda pasti tidak asing dengan baking soda.
Bahan pengembang kue ini memang dikenal kaya akan manfaat luar biasa untuk kesehatan juga.
Bahkan perabotan rumah tangga bisa diatasi dengan baking soda juga loh.
Usut punya usut, daging yang alot bahkan bisa empuk kembali dengan baking soda.
Tidak percaya?
Baking soda diketahui berfungsi untuk menetralkan asam dan meningkatkan pH pada permukaan daging sapi.
Apabila daging sapi agian luar sudah lebih basa, daging sapi bisa empuk dan tidak menyusut atau keras.
Selain itu, baking soda juga bisa membuat serat daging sapi terpecah.
Berikut ini ulasan lengkap yang wajib anda ketahui.
Mengempukkan Daging Dengan Baking Soda
Hal itu diungkapkan oleh Executive Chef Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa I Made Wisnu Adiyatma.
"Pada dasarnya di dalam daging, khususnya daging sapi, sudah lapisan lemak dalam daging yang menentukan kelembutan si daging itu sendiri atau disebut juga marbling," tutur Wisnu kepada Kompas.com, Kamis (15/07).
Jumlah baking soda yang perlu dipakai pun sesuai dengan tekstur daging sapi yang akan dimasak.
Wisnus mengatakan, saat daging yang digunakan teksturnya sudah alot di awal, jumlah baking soda yang digunakan bisa lebih banyak.
Begitu pula sebaliknya. Apabila daging sapi tidak begitu alot, gunakan baking soda yang lebih sedikit.
Wisnu menyebut, rata-rata tidak lebih dari 15 gram baking soda yang bisa digunakan untuk membuat satu kilogram daging sapi menjadi empuk.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Ada dua cara menggunakan baking soda agar daging sapi bisa empuk.
Yang pertama, kita bisa membaluri baking soda di bagian luar daging sapi yang sudah dibersihkan. Lalu, didiamkan selama 30 menit.
Cara kedua yaitu kita bisa melarutkan baking soda di dalam air terlebih dahulu.
Kemudian, masukan daging sapi dan rendam selama beberapa saat.
Jika salah satu cara itu sudah dilakukan, anda bisa melanjutkan mengolah daging sapi tersebut.
Cara Membeli Daging yang Aman
1. Perhatikan warna daging dengan seksama
Hal utama yang menjadi ciri fisik kesegaran daging adalah warnanya.
Daging berkualitas baik biasanya berwarna merah cerah yang masih sangat segar, tidak pucat atau kotor.
Daging yang warnanya sudah tidak merah kemungkinan sudah lama atau sudah tak layak untuk dikonsumsi.
2. Amati tekstur daging
Selain warna amati juga tekstur, daging yang masih segar tekturnya kenyal.
Cara lain ialah, tekan perlahan permukaan daging jika kembali seperti semula dan tidak lembek berarti daging tersebut masih segar.
3. Cium aromanya
Saat membeli daging cium juga aromanya, karena daging segar memiliki bau yang khas.
Jika tercium bau amis, asam bahkan tidak sedap atau busuk maka urungkan untuk membelinya.
Hindari membeli daging dalam kondisi beku
Salah kaprah yang dialami ibu ketika membeli daging adalah, anggapan bahwa daging beku adalah yang segar dan kualitasnya baik.
Padahal, daging dibekukan dengan tujuan untuk membuat daging tersebut tetap awet.
Menurut Wanda Gunawan, Executive Sous Chef Intercontinental Jakarta Midplaza menyebutkan daging beku sudah melalui tiga kali proses pengawetan yaitu: pembekuan, pendinginan dan pembekuan kembali.
Jika Anda terpaksa harus membeli daging beku, jangan pilih daging yang ada bunga esnya karena besar kemungkinannya bunga es tersebut juga ada di dalam daging.
4. Tak ada cairan
Ketika membeli daging, pastikan Anda tidak memilih daging yang berair karena bisa saja itu daging hasil glonggongan.
Selain itu, upayakan tidak memilih daging yang dikemas dalam styrofoam berbungkus plastik wrap yang menampakkan cairan.
Daging yang mengeluarkan cairan jus atau sari daging terlalu banyak, dagingnya akan terasa hambar dan tidak enak.
Itu dia tips yang perlu diperhatikan ketika memilih daging, jadi jangan bingung lagi ya.
Baca Juga: Resep Nasi Liwet Ayam Ala Restoran Sunda Ini Lezatnya Kebangetan!
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Emak-emak Auto Girang, Ada Trik Cepat Membuat Daging Jadi Empuk Hanya Pakai Baking Soda, Yuk Coba!
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR