SajianSedap.com - Kol rebus selama ini sering dijadikan lalapan favorit orang Indonesia.
Tapi sayang, tak ada yang mengonsumsinya secara rutin.
Padahal, kol rebus bisa dijadikan obat yang ampuh, lo.
Bahkan, kol rebus bisa jadi obat turunkan darah tinggi.
Wah, luar biasa banget deh efeknya.
Yuk, simak caranya.
Kol Rebus Untuk Darah Tinggi
Manfaat kol adalah sebagai sumber nutrisi.
Setiap 89 gram kol mengandung protein 1 gram, serat 2 gram, vitamin K sebanyak 85% kebutuhan harian, vitamin C sebanyak 54% kebutuhan harian, folat sebanyak 10% kebutuhan harian, kalsium sebanyak 4% kebutuhan harian, kalium sebanyak 4% kebutuhan harian, dan mangan sebanyak 7% dari kebutuhan harian.
Manfaat kol juga mengandung sejumlah kecil vitamin dan mineral lainnya, termasuk vitamin A, zat besi, dan riboflavin.
Sebagaimana kandungan di atas, manfaat kembang kol kaya akan vitamin B6 dan folat, keduanya penting untuk banyak proses penting dalam tubuh, termasuk metabolisme energi dan fungsi normal sistem saraf.
Selain itu, kol kaya akan serat dan mengandung antioksidan kuat, termasuk polifenol dan senyawa sulfur.
Antioksidan melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Nah, salah satu manfaat kol yang paling luar biasa adalah untuk tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi menyerang lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia dan merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.
Bukti terbaru menunjukkan bahwa meningkatkan kalium makanan sama pentingnya untuk menurunkan tekanan darah.
Kalium adalah mineral dan elektrolit penting yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik.
Salah satu tugas utamanya adalah membantu mengatur tekanan darah dengan menangkal efek natrium dalam tubuh.
Kalium membantu mengeluarkan kelebihan natrium melalui urin.
Ini juga melemaskan dinding pembuluh darah, yang menurunkan tekanan darah.
Hal ini terkait dengan manfaat sayur kol. Kol merah adalah sumber kalium yang sangat baik.
Nah, untuk Anda yang tak suka dengan aroma kol mentah, konsumsi kol rebus bisa jadi pilihan, lo.
Jadikan lalapan tiap hari dalam seminggu, tekanan darah bisa turun dengan sendirinya.
Cobain deh.
Jus Pisang untuk Turunkan Darah Tinggi
Tahukah minum jus pisang ternyata bisa membantu kita menurunkan tekanan darah tinggi.
Hal itu seperti diung kap dalam buku berjudul "Bebas Hipertensi dengan Jus" yang dilansir dari Kontan.co.id (23/9/2020).
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Disebutkan bahwa pisang menjadi salah satu bahan alami yang baik dikonsumsi oleh mereka penyandang tekanan darah tinggi alias hipertensi.
Pasalnya pisang mengandung kalium yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah.
Selain itu, kalium dalam pisang juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan air di dalam tubuh, menjaga kesehatan jantung, membantu mengedarkan oksigen ke otak.
Untuk merasakan manfaat pisang sebagai penurun darah tinggi, kita cukup membuat jus pisang yang ditambahkan dengan beberapa bahan lainnya.
Berikut resep membuat jus pisang untuk obat alami tekanan darah tinggi:
- Pisang uli 1 buah atau 100 gram
- Jeruk nipis 1/2 buah
- Kismis 1 sendok mankan
- Air 1/2 gelas
Campurkan semua bahan lalu blender hingga halus. Minum jus pisang tersebut dengan segera.
Selain mengonsumsi jus pisang, kita juga sebaiknya jangan lupa untuk mulai rajin olahraga dan menjalankan pola hidup sehat supaya maksimal dalam menurunkan tekanan darah tinggi.
Penting bagi kita untuk mengontol tekanan darah tetap berada di angka normal.
Sebab tekanan darah yang tidak terkontrol atau bahkan cenderung tinggi dapat memicu risiko yang lebih fatal.
Dalam laman cdc.gov (19/5/2021) artikel berjudul "High Blood Pressure Symptoms and Causes", disebutkan bahwa ketika tekanan darah tinggi, pembuluh darah arteri akan mengeras, sehingga aliran darah bisa tidak lancar.
Ketika suplai darah tidak lancar di tubuh ke organ-organ tubuh yang membutuhkan, apalagi jantung.
Hal itu akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk serangan jantung, stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "7 Manfaat kol yang luar biasa untuk kesehatan"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR