Prevalensi Omicron di saluran udara bagian atas dapat menjelaskan mengapa varian ini lebih sering menyebabkan tenggorokan gatal atau sakit.
Dokter perawatan paru dan kritis di Johns Hopkins Medicine di Baltimore, Panagis Galiatsatos, MD. mengatakan, jika virus menempel di sistem pernapasan bagian atas, mungkin lebih mudah bagi orang yang terinfeksi untuk menghirupnya, dan lebih mudah menyebar dari orang ke orang.
Setiap orang yang terkena covid-19, baik yang sudah atau belum divaksin bisa mengalami gejala sakit tenggorokan.
“Gejala nonspesifik, seperti sakit tenggorokan dan pilek, terjadi kurang lebih sama pada individu yang divaksinasi dan tidak divaksinasi,” ujar Galiatsatos dikutip dari Kompas.com.
Namun bedanya, risiko penyakit parah bisa jauh lebih tinggi pada orang yang tidak divaksinasi.
Meski begitu, sakit tenggorokan tidak selalu karena Omicron.
Tetapi juga bisa disebabkan oleh pilek, flu, atau radang tenggorokan.
Untuk mengetahui lebih pasti, kita harus melakukan testing atau pengujian.
Namun jika seseorang sakit tenggorokan, harus diasumsikan sebagai covid-19 sampai dibuktikan itu bukan Covid-19.
Cara Meredakan Sakit Tenggorokan
Galiatsatos mengatakan, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan sakit tenggorokan akibat Covid-19.
Source | : | Nova |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR