SajianSedap.com - Nasi untuk orang Indonesia tentu saja sangat penting.
Kalau tak ada nasi, rasanya proses makan kita akan tidak nikmat dan kurang kenyang.
Bahkan ada istilah, bagai tak makan kalau tak pakai nasi.
Tak hanya nasi, roti juga sering dijadikan karbohidrat untuk mengganjal perut, nih.
Tapi, apa jadinya kalau kita berhenti makan nasi dan roti selama sebulan?
Berhenti makan nasi dan roti tentu saja sering kita dengar oleh orang yang sedang diet.
Tapi apakah efek stop makan nasi dan roti, ya?
Hal ini pun dilakukan oleh seorang wanita bernama Sonakshi Kohli.
Ia membagikan pengalamannya nekat berhenti makan nasi dan roti, apa efeknya?
Efek Stop Makan Nasi dan Roti Sebulan
Sekarang ini banyak yang menyalahkan nasi dan roti sebagai penyebab berlebihnya berat badan.
Maka dari itu, sudah banyak sekarang orang yang tak makan nasi, nih.
Ini dikarenakan kandungan kalori pada nasi dan roti yang cukup tinggi.
Ketidak seimbangan jumlah kalori yang masuk dan keluar pada tubuh membuat tubuh menjadi tidak ideal.
Bila kalori yang masuk jauh lebih besar dari yang keluar atau terbakar menjadi energi, maka tubuh bisa mengalami kegemukan.
Oleh karenanya, ada beberapa trik penurunan berat badan dengan mengurangi atau menghilangkan nasi dan roti dari dalam daftar menu makan.
Melansir Healthshots, seorang perempuan bernama Sonakshi Kohli membagikan pengalaman program penurunan berat badannya dengan tidak makan nasi dan gandum sama sekali selama sebulan.
Ini bukan hal yang mudah bagi perempuan asal India tersebut.
Dirinya biasa mengonsumsi menu parantha di pagi hari dan semangkuk nasi dal saat makan siang.
Namun, dirinya mengalami lonjakan berat badan lantaran pola makannya yang tak sehat, yaitu dengan mengonsumsi camilan sepanjang hari.
Sonaksshi memulai program dietnya dengan menghilangkan dua sumber karbohidrat utama, yaitu nasi dan gandum.
Dirinya mengonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan sebagai sumber protein.
Hasilnya, Sonakshi mendapati tubuhnya mengalami penurunan berat badan yang drastis.
Dirinya berhasil mendapatkan berat badan ideal sesuai keinginan.
Namun, Sonakshi mendapati dirinya mengalami penurunan konsentrasi.
Artikel berlanjut setelah video berikut.
Efek Samping pada Tubuh
Bahkan, seringkali ia merasa kekurangan energi.
Penurunan konsentrasi dan energinya tersebut sempat hampir membuat karirnya menurun.
"Mungkin karena saya menghilangkan sumber gluten sedangkan saya mengonsumsi protein yang mungkin lebih sulit dicerna tubuh," terang Sonakshi.
Apa yang dialami Sonakshi kemudian dikomentari Diksha Chhabra, seorang pakar kebugaran, ahli gizi, dan pendiri Diksha Chhabra Fitness Consultant.
"Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi," terang Diksha.
Ketika seseorang mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan, maka tubuh akan memperoleh energi dari makanan tersebut secara langsung daripada menggunakan cadangan lemak yang tersedia.
Kelebihan energi tersebut kemudian disimpan sebagai lemak, yang bisa menambah cadangan lemak yang sudah ada sebelumnya.
“Namun, ketika seseorang meninggalkan atau mengurangi asupan gandum atau nasi, tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari sumber makanan eksternal.
Jadi, biasanya menyerang situs proteinnya dan memecahnya untuk mendapatkan energi, ”tambah Chhabra.
Menurut Chhabra, kehilangan berat badan setelah tak makan nasi dan gandung sama sekali bukan karena pemecahan lemak, melainkan karena pemecahan otot.
Kehilangan otot terkait dengan proses metabolisme yang lebih lambat, penurunan berat badan, kehilangan konsentrasi, dan kelelahan.
Menurut Chhabra, program penurunan berat badan yang sehat adalah dengan pola makan seimbang, oahraga, tidur cukup, dan menghindari makanan atau minuman tak sehat.
Yang dimaksud pola makan seimbang adalah dengan tetap mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah cukup, tidak berlebih.
Artikel ini telah tayang di nakita.grid.id dengan judul Perempuan Ini Berhenti Makan Nasi dan Roti Selama Sebulan, Berat Badannya Turun Namun Tubuhnya Alami Efek Samping yang Tak Diharapkan Ini
KOMENTAR