Di Indonesia, orang sering salah kaprah menyamakan penyakit asam urat (gout/pirai) dengan rematik.
Padahal rematik adalah istilah umum yang dipakai untuk menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan.
Penyakit asam urat (gout/pirai) hanya salah satu penyebab nyeri pada persendian. Mengenali gejala dan tanda pada gout dapat membantu seseorang membedakan dengan nyeri sendi yang disebabkan oleh kondisi lain.
Gejala nyeri dan pembengkakan pada penyakit asam urat disebabkan oleh tusukan kristal-kristal tajam di sekitar sendi yang terbentuk akibat penumpukan zat asam urat.
Seseorang yang suka mengonsumsi makanan yang menyebabkan peningkatan asam urat (contohnya jeroan, hidangan laut, daging merah), juga yang gemar mengonsumsi minuman beralkohol akan berisiko tinggi terkena penyakit asam urat.
Selain itu, penyakit ini juga rawan dialami oleh orang-orang yang menderita obesitas, diabetes, hipertensi, atau penyakit ginjal kronik.
Menurut penelitian, seseorang yang memiliki keluarga penderita penyakit asam urat juga dapat terkena kondisi sama.
Dengan kata lain, penyakit ini bersifat genetik juga.
Untuk meringankan gejala penyakit asam urat, kita bisa menempelkan kantong es pada bagian sendi yang terasa sakit.
Kita juga bisa mengonsumsi obat pereda rasa sakit, misalnya colchicine, OAINS (obat anti-inflamasi nonsteroid), dan obat-obatan golongan steroid.
Sedangkan untuk mencegah kambuhnya serangan penyakit asam urat, kita bisa mengonsumsi obat penurun kadar asam urat (misalnya allopurinol).
Source | : | Tribun Kesehatan |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR