Sajiansedap.com - Pandemi covid-19 memang sudah melanda hampir 2 tahun lamanya.
Beragam upaya dilakukan untuk mencegah penularan virus berbahaya ini.
Seperti mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker ke mana pun pergi beraktivitas.
Sejumlah varian virus baru bermunculan, salah satunya adalah omicron.
Mulai tahun 2022 sejumlah vaksin booster akan dibagikan ke seluruh masyarakat Indonesia secara gratis.
Presiden Joko Widodo melalui Menteri Kesehatan sudah mengeluarkan izin untuk menyuntikkan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga.
Bukan asal, Indonesia mematuhi aturan dari WHO untuk segera menyuntikkan vaksin booster karena ada banyak sekali manfaatnya.
Salah satunya meringankan gejala virus Corona varian Omicron.
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Vaksin Booster Bisa Kurangi Gejala Virus Corona Varian Omicron
Baru ini Indonesia memang sedang dilanda banyaknya pasien yang terpapar virus Corona varian Omicron.
Dari berbagai sumber terpercaya, pasien varian Omicron sampai hari ini terus bertambah sampai hari ini.
Dengan adanya suntikan vaksin booster, pemerintah berharap varian Omicron dan lainnya tidak akan menyebar dan menimbulkan banyak pasien.
Mengutip dari Tribunnews, vaksin booster bisa mengurangi gejala virus corona varian Omicron.
Hal ini tentunya menjadi kabar baik untuk Indonesia yang saat ini sedang berjuang melawan Omicron.
Dikatakan sebelumnya vaksin booster bisa meringankan gejala varian Omicron, sebenarnya apa saja gejala yang timbul jika Moms terpapar Omicron?
Berikut gejala varian Omicron yang dilaporkan aplikasi ZOE COVID Study dan laporan lainnya:
- sakit kepala
- pilek
- kelelahan (baik ringan atau berat)
- bersin
- sakit tenggorokan
- demam
- kehilangan bau
- batuk terus-menerus
- kehilangan nafsu makan
- kabut otak
- keringat malam
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Tapi jika anda sudah mendapatkan jatah vaksin booster, gejala-gejala tersebut tidak akan dirasakan lagi.
Hal ini karena tujuan pemberian vaksin booster adalah untuk mencegah varian Omicron dan varian lainnya jika muncul.
Penelitian dari Skotlandia menunjukkan mereka yang sudah mendapat vaksinasi booster memiliki risiko 57 persen lebih rendah untuk menunjukkan gejala-gejala sesudah terinfeksi Omicron.
Penelitian itu juga menyatakan, terjadi penurunan angka masuk rumah sakit pada varian Omicron dibandingkan Delta.
Hal ini tentunya menjadi kabar baik bagi kita semua.
Namun, ada kemungkinan infeksi ulang pada Omicron adalah 10 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi varian Delta.
Guru besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama.
The United Kingdom Health Security Agency menyatakan, orang yang terinfeksi Omicron punya risiko 50 persen lebih rendah untuk harus masuk rumah sakit bila dibandingkan terinfeksi varian Delta.
Selain itu, mereka juga melaporkan bahwa risiko masuk rumah sakit turun 65 persen pada mereka yang sudah divaksin dua kali dan turun 81 persen pada yang sudah divaksin 3 kali, dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat vaksin sama sekali.
Penelitian dari Kanada mengkonfirmasi rendahnya angka masuk rumah sakit (0.3 persen) dan juga angka fatalitas (
"Tentu saja kalau jumlah kasus banyak sekali maka walaupun persentase relatifnya rendah tapi angka mutlak bisa jadi cukup menimbulkan masalah pula," ungkap dia.
Terkait dari masa inkubasi dipublikasikan Center For Disease Control (CDC) Amerika Serikat pada 31 Desember 2021 menunjukkan bahwa median antara paparan varian Omicron dan timbulnya gejala adalah 3 hari.
Pendeknya masa inkubasi Omicron ini juga sejalan dengan analisa 'UK Health Security Agency' di Inggris.
"Data sebelumnya menunjukkan bahwa masa inkubasi varian Alfa adalah 5 hari dan varian Delta 4 hari, jadi masa inkubasi Omicron memang lebih cepat," ungkap Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini.
Buah Untuk Jaga Sistem Imun
Untuk menjaga daya tahan tubuh, salah satunya dapat dilakukan dengan memperhatikan apa saja yang kita konsumsi.
Berikut ini berbagai buah-buahan yang kaya vitamin C dan baik dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh:
1. Lemon
Lemon mentah juga mengandung vitamin C cukup tinggi, yakni sebesar 83 mg dalam satu buah.
Buah ini bisa memenuhi kebutuhan harian vitamin C sebesar 92 persen.
Lemon memiliki manfaat sebagai antioksidan dan peningkatan daya tahan tubuh.
2. Pepaya
Pepaya juga merupakan buah populer untuk menjaga daya tahan tubuh.
Kandungan vitamin C dalam pepaya sebesar 87mg dan sanggup mencukupi kebutuhan harian vitamin C 97 persen.
Pepaya juga bermanfaat untuk membantu daya ingat dan memiliki antiinflamasi yang kuat di otak.
3. Jambu biji
Satu buah jambu biji mengandung 126 mg vitamin C dan mampu mencukupi kebutuhan harian 140 persen.
Jambu biji juga kaya antioksidan likope yang berpotensi mencegah atau memperlambat sel kanker tertentu.
Buah ini juga memiliki manfaat menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol.
4. Anggur hitam
Anggur hitam atau blackcurrants juga kaya akan vitamin C.
Satu cangkir anggur hitam mengandung 101 mg vitamin C dan bisa memenuhi kebutuhan harian 112 persen.
Manfaat lain anggur hitam untuk tubuh adalah kandungan falvonoid antioksidan yang bisa menguranngi kerusakan oksidatif yang berhubungan dengan penyakit kronis, seperti jantung, kanker dan penyakit neurdegeneratif.
5. Kiwi
Kiwi mengandung vitamin C 71 mg dalam setiap satu buahnya.
Buah ini mampu mencukupi kebutuhan vitamin C harian sebanyak 79 persen.
Sebuah studi menunjukkan bahwa memakan kiwi setiap hari selama 28 hari bisa menurunkan trigliserida 15 persendan kekakuan pletelet darah. Ini artinya bahwa kiwi selain meningkatkan daya tahan tubuh, juga bisa mengurangi risiko pembekuan darah dan penyakit stroke.
Artikel telah ditayangkan di nakita dengan judul, Suntikan Vaksin Booster Bisa Kurangi Gejala Virus Corona Varian Omicron, Begini Penjelasan Ahli
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR