SajianSedap.com - Ikan merupakan salah satu sumber protein dan omega-3 yang sangat bermanfaat untuk tubuh.
Bahkan, mengonsumsi ikan untukk anak balita, juga dipercaya mampu membuat perkembangan otak sempurna.
Tak heran jika saat kecil, konsumsi ikan sangat dianjurkan apalagi saat masa pertumbuhan.
Namun meski sehat, memakan ikan ternyata tidak disarankan oleh orang dengan kondisi tertentu.
Alih-alih lebih sehat, makan ikan bisa membuat Anda mati muda.
Lalu kondisi seperti apa saja yang dimaksud? simak ulasannya karena Anda bisa saja termasuk dalam kondisi ini.
Orang yang Tidak Bolen Makan Ikan
Mengutip Kompas.com, dalam riset yang diterbitkan di Jama Network 2006, peneliti membuktikan bahwa ikan mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan.
Nutrisi tersebut seperti protein, vitamin D, selenium, dan omega-3 yang bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Lebih lanjut, mengonsumsi ikan juga bisa mengurangi risiko stroke, depresi, dan penurunan mental seiring bertambahnya usia.
Namun dalam beberapa kondisi, ikan justru bisa membahayakan nyawa Anda.
Kondisi seperti apa?
1. Pasien hemoragik
Perlu diketahui kalau lemak ikan mengandung asam eikosapentaenoat (EPA), yang memiliki efek mencegah kolesterol menempel pada dinding pembuluh darah.
Ini memang sangat bermanfaat untuk aterosklerosis.
Akan tetapi, asupan EPA yang berlebihan bisa menghambat agregasi trombosit.
Bagi pasien dengan penyakit hemoragik seperti trombositopenia, hemofilia, dan defisiensi vitamin K, sebaiknya makan lebih sedikit bahkan tidak konsumsi ikan sama sekali.
Sebab sulit bagi pasien sirosis untuk menghasilkan faktor pembekuan sendiri, sehingga tidak disarankan untuk makan ikan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
2. Sedang konsumsi obat
Makanan kaya histidin seperti ikan dan udang dapat diubah menjadi histamin di dalam tubuh.
Dalam kondisi normal, tubuh manusia mengeluarkan zat yang menghambat aktivitas histamin, moniamine oksidae.
Akan tetapi, saat meminum obat anti-bakteri, obat ditekan dan moniamine oksidae akan menghambat serta menghasilkan akumulasi histamin.
Pada akhirnya akan menyebabkan pusing, jantung berdebar, utrikaria, dan sejenisnya.
3. Penderita asam urat
Kondisi gout atau radang sendi disebabkan oleh metabolisme yang tidak normal dalam tubuh manusia.
Nah, ikan, udang, dan kerang kaya akan strontium.
Oleh karena itu, penderita asam urat harus membatasi konsumsi ikan.
Jika kita ingin tetap makan ikan, disarankan untuk mengonsumsi ikan hering, cumi-cumi, tuna, atau ikan putih saja.
Ikan yang Tinggi Merkuri
Selain orang yang tidak boleh makan ikan, Anda juga harus waspada mengenai ikan yang mengandung merkuri
The US Food and Drug Administration and the Environmental Protection Agency (FDA) atau badan pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat melaporkan, ada beberapa jenis ikan yang mengandung merkuri.
Seperti yang kita tahu, merkuri adalah zat beracun.
Risiko keracunan merkuri ikan bisa terjadi, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak-anak.
Penelitian menunjukkan, merkuri punya efek buruk pada otak.
Hal ini tentu akan berbahaya bagi tumbuh kembang anak.
Dilansir dari elitereaders.com, FDA dan EPA menyarankan, wanita usia subur mulai dari 16 tahun hingga 49 tahun sebaiknya membatasi mengonsumsi ikan bermerkuri.
Lalu, berapa banyak porsi ikan yang aman dikonsumsi?
Ibu hamil dan menyusui bisa makan tiga porsi ikan dengan tingkat merkuri rendah dalam seminggu.
Sedangkan ikan dengan level merkuri tinggi, cukup sekali seminggu mengonsumsinya.
Anak-anak berusia dua tahun ke bawah bisa makan hingga dua porsi per minggu.
Supaya tidak salah konsumsi jenis ikan, sebaiknya cek daftar ikan dan kadar merkuri yang disarankan oleh FDA.
Ikan dengan tingkat merkuri rendah
Ikan dengan tingkat merkuri sedang
Ikan dengan tingkat merkuri tinggi
Nah, berhati-hatilah saat membeli ikan laut dalam, terutama ya, perhatikan daftar ikan yang mengandung merkuri tinggi, sebaiknya jangan dibeli.
Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Bisa Bikin Umur Pendek, Orang dengan 3 Kondisi Ini Ternyata Tidak Boleh Sembarangan Makan Ikan, Efek Sampingnya Sangat Mengerikan
Source | : | Intisari,Grid.ID |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR